Rabu, 17 Desember 2008

Bahasa Jurnalistik Media On line

TIDAK ada perbedaan antara bahasa jurnalistik cetak dan jurnalistik online karena sama-sama “komunikasi tulisan” atau “bahasa tulis”. Dengan demikian, karakteristik dan prinsip penulisan bahasa jurnalistik cetak (suratkabar, majalah, buletin, dan lain-lain), antara lain hemat kata, ringkas, padat, jelas, logis, kalimatnya pendek-pendek, sederhana dan mudah dipahami, juga berlaku di media online.

Perbedaannya hanyalah soal tampilan atau mediumnya. Jurnalistik atau media online sifatnya virtual sedangkan jurnalistik cetak sajiannya tercetak (printed media).

Namun demikian, bahasa jurnalistik “tidak wajib” berlaku untuk blog atau situs pribadi. Pasalnya, blog adalah media komunikasi bersifat privat (pribadi) seperti buku harian (diary) yang lazim menggunakan bahasa tutur dengan gaya komunikasi antarpribadi (interpersonal communication).

Blog tidak terikat kaidah dan kode etik jurnalistik, kecuali jika blog itu dimaksudkan sebagai media massa (cybemedia, media online) yang memuat berita, artikel, dan feature layaknya media komersil.

“Kode etik blogger” sejauh ini mungkin hanyalah budi-pekerti atau akhlak pribadinya. Karena blog juga masuk wilayah media massa (komunikasi massa), sebaiknya kode etik jurnalistik juga diberlakukan kepada para blogger. Hal itu demi kepentingan blogger sendiri, yakni meningkatkan kredibilitas blognya, dan publik, perlindungan dari informasi salah dan sesat.

Karakter Media Online
Karakter media online sekaligus menjadi keunggulannya dibandingkan media lain antara lain sebagai berikut:

1. Mudah diakses (accessibility). Setiap orang, kapan dan di mana saja, dengan dapat mengakses media online.

2. Tahan lama. Media online bisa menerbitkan dan mengarsip artikel-artikel untuk dapat dilihat kapan saja.

3. Real time. Berita bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Karakter ini juga dimiliki media TV dan radio, namun kelebihan media online adalah mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa, tanpa dibatasi periodisasi dan jadwal terbit atau jadwal siaran (program). Kapan dan di mana saja, maka wartawan media online mampu mempublikasikan berita.

4. Multimedia. Media online dapat menyajikan informasi lebih kaya ketimbang jurnalisme tradisional, yaitu bisa menggabungkan tulisan (script), gambar (grafis), dan suara (audio), bahkan audio-visual (film, video) dalam satu kesatuan.

5. Kaya informasi. Media online bisa menyiarkan informasi dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan dan sangat pendek. Pengelola media online sangat mungkin meng-upload atau posting informasi terbaru kapan saja dan sebanyak-banyaknya tanpa batasan halaman atau durasi.

Kekurangan Utama: Soal Kredibilitas
Media online adalah “ruang tanpa batas” yang dapat dimasuki siapa saja untuk mempublikasikan apa saja. Bahkan orang yang tidak berkompeten di bidang media/jurnalistik pun dapat membuat media online. Karena itu, kekurangan utama media online adalah soal kredibilitas.

Tegasnya, media online bisa diragukan bahkan tidak memiliki kredibilitas sama sekali, jika media itu dikelola oleh orang yang tidak memiliki kemampuan jurnalistik serta mengabaikan kaidah dan etika jurnalistik. Media konvensional, seperti suratkabar dan majalah, lebih dapat dipercaya karena ketaatan pada aturan baku jurnalistik.

Kekurangcermatan wartawan media online dalam menulis berita turut menurunkan kredibllitas media online. Kekurangcermatan itu bisa jadi dilatar kesadaran ia dapat melakukan koreksi kapan saja, bahkan menghapus berita itu juga kapan saja.
(sumber:berbagai media dan buku serta pengalaman)

Minggu, 30 November 2008

Fakta Krisis-Krisis di Bali


Bali termasuk pulau yang tidak begitu luas dan dikelilingi oleh laut. Berdasarkan penafsiran para ahli geografis bahwa luas Pulau Bali adalah 5.636,66 km2 atau kira-kira seperempat dari luas Pulau Jawa (138.793,6 km²), dan memiliki panjang garis pantai kurang lebih 450 km2. Meskipun Pulau Bali tidak begitu luas namun dilihat dari kepadatan penduduknya tergolong padat yakni rata-rata 576 jiwa per km2. Misalnya, sangat mencolok sekali perbedaannya kepadatan penduduk Propinsi Bali dibandingkan dengan Propinsi Kalimantan Tengah yang rata-rata hanya 12 jiwa per km2. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) Bali tahun 2005, jumlah penduduk di Bali tercatat sebanyak 3.247.772 jiwa yang terdiri dari 1.623.426 jiwa (49,99%) penduduk laki-laki dan 1.624.346 jiwa (50,01%) penduduk perempuan.

Dilihat dari administrasi pemerintahan Propinsi Bali yakni terdiri dari: 8 kabupaten dan 1 kotamadya, dan membawahi 53 Kecamatan atau 678 desa. Dari 678 desa tersebut sebanyak 158 desa letaknya berbatasan dengan laut (22%), pinggir pantai atau disebut desa pesisir.

Sumber-sumber kehidupan di Bali yaitu: hutan, air, dan tanah di wilayah Bali tercatat sebagai berikut:
• Luas hutan ± 130.686,01 Ha, atau atau mencakup 23,20% dari luas Propinsi Bali. Kawasan hutan ini terdiri dari kawasan Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan kawasan Hutan Produksi.
• Jumlah seluruhnya diperkirakan ada sebanyak 500 mata air, 162 Sungai. Dari keseluruhan sungai teridentifikasi 34 sungai dalam kondisi kritis (kerusakan DAS). Selain itu terdapat empat danau, yakni: Beratan (370 ha), Batur (1,607 ha), Buyan (360 ha), dan Tamblingan (110 ha). Dan, telah dibangun sebanyak 128 Waduk/dam yang tersebar di Kabupaten; Jembrana (18), Tabanan (16), Badung (10), Gianyar (18), Klungkung (11), Bangli (13), Karangasem (13), Buleleng (24), dan Denpasar (5).

Pola pemanfaatan lahan:
1. Kegiatan pertanian; sawah, sawah kering, dan perkebunan.
2. Kegiatan wisata; perhotelan, restoran, perbelanjaan, taman rekreasi, parkiran, dan publik space.
3. Pemukiman; perumahan murah atau sederhana, perumahan sedang, dan perumahan mewah (Villa).
4. Tempat sembahyang (suci, sakral).
5. Pembangunan jalan-jalan by pass baru.
6. Kegiatan usaha skala besar; mall dan kompleks pertokoaan.

Kecenderungan ke depan masalah konversi lahan pertanian akan semakin meningkat sehubungan memenuhi kebutuhan kegiatan pariwisatan maupun permintaan dari kebutuhan rumah pemukiman dan kegiatan usaha. Kecenderungan investasi di bidang properti wisata cenderung naik. Sedang di sisi lain, nilai ekonomi di sektor pertanian sebaliknya cenderung turun. Yang terus mengalami kenaikan setiap tahun adalah harga tanah, sebagai contoh, di daerah yang dijadikan lokasi wisata rata-rata harga tanah paling murah 200 jutaan per are atau 100 m2. Jika dibandingkan dua puluh tahun lalu harganya rata-rata 100 jutaan per are. Dengan demikian, semakin sempit atau keterbatasan lahan peruntukan kegiatan wisata dan bisnis maka yang terjadi harga tanah akan cenderung semakin tinggi.

Hutan produksi di wilayah Bali tercatat lebih dari 8,000 ha, dan paling luas terdapat di bagian Barat. Tercatat sekitar tahun 70-an kawasan hutan produksi itu ditanami pohon kelapa dan pohon jati. Hutan produksi dikelola oleh pemerintah sendiri dan dikelola pihak swasta. Hak pemilikan kawasan hutan produksi adalah negara, sepenuhya berada dibawah pengawasan Departemen Pertanian kemudian beralih tangan kepada Departemen Kehutanan. Selanjutnya, atas nama pemerintah kawasan hutan produksi tersebut disewakan kepada swasta atau pengusaha perkebunan.

Model hutan kerakyatan, tanaman di kawasan hutan produksi telah dipanen massal oleh warga desa sekitar pada tahun 1998 lalu disusun rencana kerja baru pada tahun 2000-an antara pemerintah daerah dengan kelompok petani setempat, yang kemudian disebut hutan kerakyatan. Hak milik panen terutama tanaman utama di atas lahan produksi seperti pohon jati mas adalah milik pemerintah kabupaten, sedang petani hanya berhak atas tanaman sampingan yang berada di bawah pohon tegakkan. Rencana hasil panen dari hutan produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kayu-kayu pertukangan di Bali.

Perkebunan, rata-rata adalah pemilikan perorangan. Jenis pohon yang ditanam sangat terkait dengan komiditi pasar yang bernilai ekonomi tinggi seperti pohon vanilla, cengkeh, kopi, dan sayur-sayuran. Pola hubugan kerja dalam perkebunan tersebut yakni pemilik dan buruh.

Sawah basah dan sawah kering, sawah basah khusus untuk tanaman padi sedang sawah kering untuk tanam jenis sayuran dan palawija. Pola pengelolaan sawah basah khususnya berkaitan dengan pengelolaan air disebut Subak. Sedang sawah kering awalnya tidak dipraktekkan pengelolaan air, tetapi telah diadopsi pemikiran subak untuk sawah kering, disebut subak abian.

Dalam beberapa kasus ditemukan bahwa pola kerja di sawah basah sudah tidak dikerjakan oleh pemilik sawah tetapi sudah diserahkan pekerjaan pengelolahan sawah kepada buruh, mulai dari proses tanam sampai panen. Demikian juga proses penggilingan padi sudah diserahkan kepada jasa penggilingan padi. Masalah penjualan hasil panen, baik sawah maupun hasil pertanian lebih senang memilih sistem ijon.

Jika dilihat dari kesuluruhan hasil produksi sawah Bali, kalkulasi kasar angka-angka lahan dan produksi sawah kemungkinan sudah tidak mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Bali. Penyelesaiannya adalah import beras dari luar Pulau Bali.

Kebutuhan sehari-hari masyarakat Bali dalam memenuhi pangan, air, dan energi disediakan dan dikelola oleh pemerintah dan pihak swasta, kecuali di desa masih ada keluarga-keluarga yang menggunakan sumber energi untuk kebutuhan masak dari alam langsung seperti kayu kering. Sementara bahan bakar minyak tanah masih menjadi kebutuhan utama bagi warga desa maupun kaum miskin di perkotaan. Rata-rata kebutuhan listrik rumah tangga menggunakan fasilitas yang dikelola pemerintah dalam hal ini perusahaan listrik negara. Sedang kebutuhan air di kota-kota di kelola pemerintah Perusahaan Air Minum (PAM), sedang di beberapa desa masih mengakses langsung dari sungai dan mata air. Desa yang kesulitan akses dari mata air atau sungai terpaksa membeli air mineral untuk kebutuhan minum sedang mandi dan cuci berharap dari air tanah. Daerah-daerah yang sering kesulitan air tawar terutama di wilayah pesisir dan daerah pegunungan kapur khususnya di daerah Bukit Jembrana.

Masalah krisis air terjadi merata di wilayah Bali, kecuali lokasi tertentu yang masih dekat danau, rata-rata debit air di sejumlah sungai, waduk, dan danau dilaporkan telah turun drastis setiap tahun khususnya bulan Agustus sampai Oktober. Menurut laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia bahwa telah terlihat sejak tahun 1995 defisit air di Bali sebanyak 1,5 miliar m³per tahun. Defisit terus meningkat hingga 7,5 miliar m³per tahun tahun 2000. Kemudian, diperkirakan pada tahun 2015 defisit air di Bali akan kekurangan air sebanyak 27,6 miliar m³per tahun. Kemudian lebih jelas lagi yang dilaporkan LP3B (Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Pembangunan Bali) bahwa satu keluarga Bali memerlukan air rata-rata 100 liter per hari, sedangkan kamar hotel membutuhkan, 200 liter per hari per kamar yang tercatat sebanyak 15.906 unit (1999) membutuhkan air rata-rata 3.181.200 liter per hari. Belum lagi jumlah kebutuhan rumah tangga mencapai 76.335.000 liter untuk 7763.550 Kepala Keluarga (KK).

Selanjutnya, menurut pengamatan Walhi Bali dari tahun 2006 – 2007 saja, sejumlah daerah tercatat mengalami krisis air, antara lain: Tirta Mas Mampeh di Kintamani, Denpasar, Negara, Batu Agung, Singaraja, Besakih (Karangasem), Semarapura (Klungkung), dan Nusa Penida. Perosalan krisis air di Bali berdampak pada kehidupan sosial. Krisis air di Bali telah memicu konflik antar warga dengan warga, petani dengan petani, petani dengan perusahaan air minum. Beberapa kasus konflik masalah air yang muncul di media lokal antara lain; ketegangan antara warga subak dengan pihak swasta di Jatiluweh, Kabupaten Tabanan. Warga subak dengan perusahaan air minum daerah (PDAM) di Yeh Gembrong, Kabupaten Tabanan. Dan, antara warga masyarakat dengan pemerintah kabupaten.Telaga Tunjung, Kabupaten Tabanan.

Masalah kelistrikan Bali. Keterbatasan energi listrik yang dimiliki Bali diatas kertas, bahwa kapasitas energi listrik Bali saat ini seluruhnya sebesar 450MW. Dari kapasitas itu sebesar 200 MW (44,14%) berasal atau dipasok dari Jawa, sedangkan kapasitas pemakaian energi listrik Bali pada saat beban puncak mencapai 332 MW. Hal itu berarti masih tersisa sebesar 118 MW, padahal keamanan dan keandalan pasokan listrik yang disalurakan ke rumah konsumen jika tersedia kapasitas dua kali lipat dari pemakaian atau beban puncak. Logikanya listrik Bali akan aman dan handal jika saat ini tersedia kapasitas sebesar 664 MW .

Persoalan dibalik keterbatasan pasokan listrik itu, angka pertumbuhan permintaan listrik di Bali tertinggi bila di bandingkan dengan daerah yang lain. Angka pertumbuhan permintaan itu mencapai rata-rata14,5% per tahun, bila mana kapasitas yang tersisa saat ini, sebesar 118 MW terus dijual kepada masyarakat maka pada tahun 2004 seluruh kapasitas itu (450 MW) akan habis terjual, sehingga pada tahun yang sama yakni 2004 jika menginginkan listrik yang aman dan handal di butuhkan listrik sebesar 900 MW. Ironisnya pada tahun 2004 Jawapun telah diprediksi akan mengalami krisis listrik sehingga ada dugaan listrik yang dipasok dari Jawa sebesar 200 MW akan ditarik. Lalu pada kondisi seperti ini pertanyaannya bagaimana Bali mempersiapkannya, sebab energi listrik dianggap kebutuhan utama untuk menggerakkan perekonomian khususnya pariwisata Bali.

(Data Base WALHI Bali; diolah dari berbagai sumber)

Sabtu, 29 November 2008

Upah Layak Minimum Jurnalis Denpasar Rp. 3,6 juta


Menurut survei AJI Denpasar, upah jurnalis di Denpasar masih jauh dari standar kelayakan. AJI Denpasar mendapatkan data, upah jurnalis di Denpasar paling tinggi Rp 1.800.000 (take home pay) dan paling rendah Rp 550.000 (take home pay) per bulan.

Ada pula perusahaan media yang tidak memberikan uang transportasi. Berdasar survei AJI Indonesia di beberapa daerah, upah jurnalis di Indonesia, jika dibandingkan dengan jurnalis di negara berkembang lainnya seperti Malaysia dan Thailand, masih terpaut sekitar tiga kali lebih rendah.

Agar profesinalisme jurnalis bisa ditingkatkan, AJI Denpasar menetapkan standar upah layak minimum sebesar Rp. 3.624.821. Standar upah ini berlaku bagi seorang jurnalis lajang di Denpasar yang baru diangkat menjadi karyawan tetap.

Survei ini dilakukan dalam rentang waktu Agustus sampai September 2008. Survei dilakukan kepada sejumlah perusahaan media. Di antaranya Radar Bali, Nusa Bali, Bali Post, Denpasar Post, Warta Bali, Patroli Post, Fajar Bali, Metro Bali, Bisnis Bali, Bali TV, Dewata TV.

“Upah minimum jauh dari standar kelayakan, AJI mengkhawatirkan tidak mampu ditegakannya independensi media dan jurnalis. Sulit bicara independensi jurnalis kalau perut keroncongan,� kata Ketua AJI Denpasar Bambang Wiyono saat pemaparan hasil survei di depan pemimpin dan perwakilan media massa di Bali, Rabu kemarin di renon Denpasar.

Ketua KPID Bali Komang Suarsana sependapat dengan hasil survei ini bahwa tingkat kesejahteraan jurnalis di Bali masih sangat rendah. “Ini adalah perjuangan memperoleh reward yang memadai dari kerja mereka sebagai pekerja di dunia pers. Jurnalis harus lebih bekerja keras meningkatkan kapasitasnya dari pekerja pers menjadi seorang profesional dengan menjaga etika dan independensinya,� paparnya.

Suarsana mengkritik bahwa wartawan saat ini masih banyak yang mengabaikan intelektualitas dan kode etik jurnalistik sehingga sulit bargaining dengan pemilik media untuk meningkatkan kesejahteraan.

Sejumlah lembaga hukum seperti Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Bali dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali juga menyatakan dukungannya agar standar upah ini dapat diimplementasikan.

“Yang penting adalah action plan. Bagaimana kita bisa meminta pemilik media memperhatikan hal ini dan menerapkan,� kata Direktur PBHI Bali Ni Nyoman Sri Widiyanthi.

Humas Pemkot Denpasar Erwin Suryadarma menyambut baik dari upaya untuk memperjuangkan hak-hak media biar dihargai profesi sebagai wartawan. “Saya melihat media profesional, harus ada tuntutan untuk upah. Saya prihatin jika survei benar, wartawan ada yang diberi gaji di bawah UMR. Saya melihat wartwan sebagai tempat terhormat. Di mata kita mempunyai pemikiran dan kritisi atas aspek-aspek pembangunan. Di Pemkot, kedudukannya sejajar dengan pimpinan,� ujarnya

Sejak lahirnya revisi Undang-Undang Pers pada 1999, kran kebebasan pers terbuka lebar. SIUPP tidak lagi diberlakukan, sensor dan bredel pun tak berlaku lagi. Rakyat Indonesia menikmati kebebasan pers terbesar sepanjang sejarahnya. Konsekuensinya, masyarakat membutuhkan informasi dari media yang berkualitas, akuntabel, profesional, dan independen.

Menjawab tuntutan publik ini, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) telah membuat berbagai program untuk meningkatkan pengetahuan, skill jurnalistik, serta ketaatan terhadap kode etik. Berbagai training jurnalistik dan kampanye anti amplop/suap selalu jadi prioritas dalam setiap periode kepengurusan.

Sayangnya, upaya peningkatan profesionalisme sering terhambat oleh kurang diperhatikannya kesejahteraan jurnalis. Banyak pemodal berkantong cekak nekat mendirikan media. Akibatnya, lahirlah perusahaan pers yang bermutu rendah dengan upah jurnalis yang minim. Situasi ini jelas berbahaya karena bisa menggiring para jurnalis permisif terhadap suap atau amplop dari narasumbernya. Alhasil, independensi dan profesionalisme jurnalis hampir mustahil ditegakkan.

Fakta masih banyaknya pengusaha media yang tidak mengimbangi kerja jurnalisnya dengan upah/kesejahteran yang layak terungkap dalam survei AJI Indonesia tahun 2005. Menurut survei atas 400 jurnalis dari 77 media di 17 kota itu, masih ada jurnalis yang diupah kurang dari Rp 200 ribu jauh lebih rendah ketimbang upah minimum yang ditetapkan pemerintah.

Pasal 10 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers memberi mandat kepada segenap perusahaan media untuk meningkatkan kesejahteraan pekerjanya. Bentuk kesejahteraan itu berupa kepemilikan saham, kenaikan gaji, bonus, serta asuransi yang layak. Pendek kata, menuntut kebebasan pers tanpa menyertakan kesejahteraan jurnalisnya, sama halnya mereduksi UU Pers itu sendiri.

Dalam perkembangan selanjutnya jurnalis non-organik alias koresponden juga harus mendapatkan perhatian khusus. Mereka adalah golongan yang paling rentan dalam gurita industri media. Kontrak kerja yang tak jelas, tiadanya jaminan asuransi, kaburnya standar upah serta beban kerja yang tak kalah tinggi menyebabkan koresponden di daerah bekerja dalam kondisi yang tak terjamin oleh perusahaan.

Hal itu masih diperunyam dengan jenjang karier yang juga buram. Kendati sudah mengabdikan dan mendedikasikan dirinya selama bertahun-tahun, status mereka masih belum beranjak menjadi karyawan tetap.

Standar upah layak minimum ini dirumuskan berdasarkan komponen dan harga kebutuhan hidup layak pada 2008. Metodenya, kami mengukur perubahan biaya hidup (living cost) berdasarkan gerakan indeks harga konsumen/IHK (consumers price index) sesuai pola konsumsi yang paling dekat dengan kebutuhan seorang jurnalis. Dalam survei ini, AJI Denpasar menetapkan lima komponen kebutuhan jurnalis secara individu, atau belum/tidak termasuk keluarga. Lima komponen itu yakni makanan dan minuman, sandang, perumahan, aneka kebutuhan lain serta tabungan.

Di luar upah layak minimum, AJI Denpasar menuntut perusahaan media menerapkan sistem kenaikan upah reguler yang memperhitungkan angka inflasi, prestasi kinerja, jabatan, dan masa kerja setiap jurnalis.

AJI Denpasar juga meminta perusahaan media memberikan sejumlah jaminan, seperti asuransi keselamatan kerja, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, dan jaminan sosial bagi keluarganya. AJI Denpasar pun meminta perusahaan media memberikan tunjangan keluarga, setidaknya tunjangan istri (10% x upah) dan tunjangan anak (5% x upah untuk dua anak).

Bagi perusahaan yang karena kondisi keuangannya belum bisa memenuhi standar gaji layak minimum ini, kami menuntut beberapa hal:

1.Manajemen harus melakukan transparansi keuangan agar semua jurnalis/karyawan mengetahui alokasi anggaran setiap bagian dari proses produksi, untuk mencegah pemborosan atau melakukan penghematan.

2.Manajemen harus mempersempit kesenjangan gaji terendah dan gaji tertinggi (pimpinan) untuk memenuhi rasa keadilan bersama dan melakukan penghematan.

3.Manajemen harus mengalihkan hasil penghematan untuk memperbesar persentase anggaran bagi upah/kesejahteraan karyawan.

4.Terhadap perusahaan media yang mempekerjakan koresponden, manajemen harus memberikan kesempatan berkarier kepada mereka untuk menjadi karyawan tetap dengan tingkat kesejahteraan yang setara.

5.Apabila perusahaan media yang dengan alasan tertentu tidak bersedia menjadikan koresponden sebagai karyawan tetap, maka selain memberikan honor tulisan, manajemen juga harus memberikan jaminan asuransi, klaim transportasi dan honor basis sesuai Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di mana seorang koresponden bertugas.

Sumber info:
Luh De Suriyani
Freelance Journalist
Email lodegen@yahoo. com
Blog http://lodegen. wordpress. com

Peringatan! Jangan Sembarang Forward Email


Meski motifnya cuma sekadar iseng, jangan sembarangan meneruskan (forward) email. Sebab, pemerintah mengaku tak segan-segan menindak sang pelaku.

Terlebih jika kasusnya sangat sensitif seperti penyebaran rumor perbankan yang dilakukan Erick Jazier Adriansjah, sales Bahana Securities, yang baru saja bikin gempar.

"Ini warning buat publik, jangan lakukan tindakan seperti itu (forward email sensitif, red) meski cuma iseng. Kami bisa melakukan pelacakan," seru Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, Gatot S. Dewa Broto melalui detikINET, Senin (17/11/2008) .

Gatot menuturkan, pihak Depkominfo melalui Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII), langsung berkoordinasi dengan Unit Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri, dan pihak internal Bank Indonesia, untuk menguak kasus penyebaran email likuiditas perbankan yang menyesatkan itu.

"Ketiga lembaga ini langsung bergerak sinergis sejak rumor beredar. Begitu ditemukenali, kami langsung manuver untuk pelacakan. Tapi maaf, teknis detailnya tidak bisa kami publikasikan, " pungkas Gatot.

Di sisi lain, pengamat telematika Ventura Elisawati menilai, pelaku tindakan forward email ini layak mendapat hukuman serius, karena menyebarkan isu kritis menyangkut kesehatan bank di tengah kepanikan krisis global.

Namun, ia menyarankan pemerintah agar mengecek ulang kebenaran terlebih dulu tentang sang penyebar luas informasi itu, sebelum akhirnya diputuskan bersalah dan mendapat hukuman berat.

"Rasanya sudah diatur di UU ITE apa hukumannya jika seseorang kedapatan menyebarluaskan informasi di dunia maya--salah satunya melalui surat elektronik-- yang bisa meresahkan masyarakat," tandas Ventura.

http://www.detikine t.com/read/ 2008/11/17/112946/ 1038102/399/ peringatan!- jangan-sembarang - forward-email,
Achmad Rouzni Noor II - detikinet

Ironi!, Wayang Ditinggalkan Penonton



[JAKARTA] Ironi. Mungkin kata itu yang paling tepat jika bicara soal pudarnya pesona wayang di mata masyarakat. Soalnya, bukan hanya adanya penghargaan Unesco, badan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang salah satu kegiatannya berkaitan dengan kebudayaan.

Melihat keadaan tersebut, apalah artinya Direktur Jenderal Unesco, Koichiro Matsuura pada 21 April 2004 di Paris menyerahkan sebuah piagam penting kepada Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi), Solichin. Piagam yang ditandatangani Koichiro Matsuura pada 7 November itu menyatakan bahwa wayang Indonesia dianggap sebagai Karya Agung Budaya Dunia.

Saat itu, tepuk tangan meriah di Paris yang dalam hitungan detik beritanya melesat ke Indonesia disambut berbagai komentar penuh rasa bangga. Setelah itu, jangan banyak berharap soal meningkatnya minat masyarakat terhadap wayang.
"Kita memang dikepung banyak suguhan hiburan dari luar. Coba saja perhatikan tayangan di televisi. Tapi, tentu saja kita tidak perlu menyerah. Wayang bukan hanya bisa bertahan, tapi akan terus berkembang. Bukan hanya di Indonesia melainkan juga di dunia," kata Solichin dengan suara pelan di Jakarta, Senin (24/11).

Suara Solichin yang pelan mungkin bisa menjelaskan pelannya laju kerja Sena Wangi. Tapi sekali lagi, menurut Solichin yang sudah lebih dari 25 tahun bergelut di dunia wayang, kebudayaan yang pernah sangat populer di Nusantara dan kemudian di Indonesia itu akan terus berkembang.

"Jangan banyak mengeluh. Kami sudah bekerja dan menyiapkan banyak program untuk pengembangan wayang. Bahwa pemerintah terkesan kurang perhatian sebagaimana sering dikeluhkan banyak orang, biar saja. Dana pemerintah mungkin memang terbatas. Biar saja. Masih ada kok yang terus membantu kami dengan tulus. Salah satu misi kami sejak lama ialah mengembangkan seni pewayangan sesuai tantangan zaman dan meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap wayang, " tambahnya.
Pria sepuh itu kemudian menyodorkan sejumlah bukti dan program kerja Sena Wangi dan Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI). Sebagai tambahan, sebelum menjadi Ketua Umum Sena Wangi, Solichin pernah menjadi Ketua Umum PEPADI pada 1999-2003. "Sena Wangi itu adalah lembaga yang merumuskan strategi pengembangan wayang. PEPADI yang melaksanakannya melalui 23 komisariat di 23 daerah tingkat I," tambah Ekocipto, Ketua Umum PEPADI.

Wayang Masuk Mal
Lalu apa buktinya bahwa wayang tetap digemari masyarakat? Tentu saja belum ada penelitian ilmiah atau jajak pendapat untuk meneliti isu tersebut. Tapi, program pentas dalang cilik belum lama ini digelar telah mampu menyedot banyak penonton. Belum lagi program Wayang Masuk Mal.

Pilihan program yang tepat jika dikaitkan dengan fakta betapa pusat-pusat perbelanjaan saat ini menjadi tempat favorit masyarakat. Program-program itu pula yang mendorong UNESCO membantu Sena Wangi dan PEPADI menyelamatkan wayang Banjar dan Palembang dari kepunahan.

Tupuk Sutrisno, Sekretaris Jenderal Sena Wangi punya cerita lain. Mantan Dubes Indonesia di Kenya itu mengungkapkan, berkat usaha yang dipimpin Solichin telah lahir ASEAN Puppetry Association (APA) atau Asosiasi Wayang ASEAN.
"Wayang ternyata ada juga di hampir semua anggota ASEAN kecuali Brunei Darussalam. Melalui APA kita kembangkan terus hubungan di antara para anggota ASEAN. [A-14]
kutip, http://202.169. 46.231/News/ 2008/11/25/Hiburan/ hib01.htm

Minggu, 16 November 2008

Ribuan Peserta borong hadiah puluhan juta rupiah dan penghargaan AWARD


Radio 102,8 Menara FM

Ribuan peserta dari berbagai penjuru wilayah pulau bali memadati lapangan Radio Menara FM minggu pagi (16/11), guna mengikuti perhelatan akbar Jalan Santai Menara FM 2008 yang sudah lama dinantikan. Acara berlangsung seru dan meriah mulai pukul 06.30 hingga 11 siang. Berbagai hiburan dan puluhan juta hadiah. Acara ini digelar dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun salah satu program di radio Menara yaitu Dangdut Plus yang pertama.

Semangat masyarakat Bali mengikuti Jalan Santai Menara FM terlihat jelas. Sekitar pukul 5 pagi beberapa rombongan dari gianyar dan klungkung datang secara bersamaan. “Saya berangkat dari rumah sekitar jam setengah empat”, kata hendra (29), peserta dari Gianyar yang datang bersama keluarga. “Dari pada terlambat lebih baik saya datang duluan”, katanya menambahkan dengan senyum.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Komang astari perwakilan dari Klungkung. “Saya takut terlambat, makanya saya berangkat pagi”, ungkapnya dengan senyum didampingi I Made Krisna suami tercinta. "Diacara ini saya tidak mencari hadiah, namun ingin memeriahkan Radio Menara FM”, tambahnya sambil menikmati kopi dari sponsor.
Sekitar pukul 06.30 pagi start peserta jalan santai di mulai, dan dibuka oleh Lurah Tonja. Dengan serentak Seluruh peserta langsung berjalan mengikuti alur yang sudah ditentukan yaitu seputaran jalan Gatot Subroto, Bedahulu dan Nangka. Sekitar pukul 8 pagi para peserta sudah kembali lagi berkumpul di lapangan Radio Menara FM, guna menikmati hiburan live DJ performance DMC DJ School dan live music Dangdut dan pop dari Trio Artis Menara FM.

Selain itu ada penghargaan AWARD untuk pendengar setia Dangdut Plus Menara FM 2008. Yaitu pendengar Dangdut Plus paling aktif dimenangkan oleh Harmoko (Ubung), pendengar , kreatif Kholik (Legian), dan pendengar Favorite ada Jelly (Mambal). Penghargaan ini diberikan sebagai ucapan terima kasih Radio Menara FM kepada pendengar yang selalu aktif meramaikan progam On air. “Radio hadir untuk pendengar dimana aja. Dan sebagai rasa sayang serta ucapan terima kasih kita berikan dalam bentuk AWARD”, Ungkap Enno Menara Selaku ketua panitia. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gian selaku Progam Direktor bahwa acara ini bertujuan mendekatkan pendengar dengan crew Menara dan sebagai pembuktian bahwa Radio Menara FM adalah radio Family (Keluarga) dan untuk semua kalangan. ”Tidak menutup kemungkinan acara ini akan berjalan secara berkesinambungan”, ujarnya disela-sela acara.

Ketika waktu pengundian hadiah utama 1 unit sepeda motor Yamaha Mio seluruh peserta pada berdiri, dan mengeluarkan tiketnya masing masing. Jumlah tiket yang pegang pada berbeda-beda dan semua mata tertuju di angka tiket. Suasana mendadak hening ketika perwakilan dari Yamaha mengambil kupon hadiah. Secara spontan peserta meneriakkan kata Aduk…aduk….aduk lagi tiketnya. Suara semakin keras dan mendadak terdiam ketika satu tiket sudah terambil dari tangan perwakilan Yamaha. Dengan segera MC membacakan nomor tiket yang berhak membawa pulang 1 unit sepeda Motor Yamaha Mio. Dan pemenangnya adalah pemegang tiket Nomor 1667 atas nama Mohammad Sarkawi kelahiran Bangkalan Madura yang saat ini berdomisisili di Wilayah Tabanan. Selamat untuk Pemenang dan sampai jumpa di tahun depan, teriak MC menutup acara.

Rabu, 12 November 2008

Jalan santai Menara FM, Banjiiiiir Hadiahhhh....



DAPAT HADIAH JUTAAN RUPIAH ???
IKUTI …JALAN SANTAI MENARA FM 2008 , MINGGU 16 NOVEMBER 2008 DI RADIO MENARA FM ,mulai jam 6 pagi bertempat di lapangan radio menara FM

Jalan Santai Menara FM 2008 BANJIIIR HADIAH
- 1 UNIT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
- 15 HANDPHONE
- VCD PLAYER
- KOMPOR GAS
- TAPE COMPO
- MAGIC JAR
- KIPAS ANGIN
- STRIKA
- WALKMAN
- JAM DINDING DAN DORRPRIZE MENARIK LAINNYA
PENDAFTARAN Rp. 15.000 SUDAH TERMASUK 1 Kaos Cantik Jalan Santai Menara FM 2008 , dan bagi 400 pendaftar pertama mendapatkan Kartu Perdana Hepi ,dan Voucher Rp. 5000 untuk 500 pendaftar dengan nomor tiket 1 sampai dengan 500, dan Free drink dan 1bungkus Kacang IYESS untuk seluruh peserta
Jalan santai Menara FM 2008 dimeriahkan Live Parade Dj dari DMC DJ School Menara FM, Live Music dan games dari sponsor ….
Jangan lewatkan AWARD Dangdut Plus di Ulang Tahun dangdut Plus yang pertama

Informasi pendaftaran : hubungi sekarang juga Radio Menara FM, Jalan Gatot Subroto I / 37 Denpasar telepon : 414666, 410101

:::JALAN SANTAI MENARA FM 2008, di dukung oleh :
FREN Murah tidak Repot,
Yamaha Kintamani Motor –)
Forvita Margarin, Lezat tanpa lemak Jahat
Sahara, Lembut Zaitun , Lembut Sahara
Kopi Kapal Api Mocca, Kalo udah ngomongin kapal api mocca kopi dan moccanya memang enak
Bambi Baby Product – Sentuhan Buah Hati Mama,
Cok Konfeksi, Jual Baju Kaos , Melayani Sablon & Bordir, Jalan Nusa Indah 79 Denpasar
Kacang IYess, Nggak Bisa Lepas
Livron B-Plex Multivitamin,
Quas Offset Printing , Jalan Pulau Kawe 33 C Denpasar, Telpon 0361 226591
Agung Plaza elektronik, jl Veteran no 44 Denpasar, telp 7478787, 223216
SINAR Sign Shop Jalan Gatot Subroto Barat 188, telpon 418232, Franky Thropy – Jalan wahidin Denpasar, Mie Sedap , Bali Safari Marine Park , Rumah Sakit Manuabe, Radio FBI It’s Not Just a Radio

Rabu, 05 November 2008

Barack Obama Terpilih Menjadi Presiden AS



Selamat atas terpilihnya Barack Obama yang berhasil mencetak sejarah menjadi presiden kulit hitam pertama AS, Selasa (4/11) waktu setempat atau Rabu (5/11) waktu Indonesia.

Kunci kemenangan Obama atas John McCain dari partai Republik adalah menguasai sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran termasuk di Ohio dan Pennsylvania. Selama ini tidak pernah ada presiden dari Republik yang kalah di Ohio.

Menurut perhitungan sementara kantor berita AS Associated Press, Obama memastikan kemenangan dengan perolehan sementara 349 electoral votes. Itu jauh melebihi 270 electoral votes yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu AS. Semoga dengan terpilihnya presiden baru ini semuanya menjadi lebih baik. amin

Jangan Mau Dibilang Karyawan Baik

Kreatif, berinisiatif, bertanggung jawab. Siapa yang tidak senang bila orang lain mendeskripsikan kinerja Anda dengan tiga kata tersebut. Tapi bila atasan dan rekan kerja hanya menyebut Anda sebagai karyawan yang baik, Maka ini saatnya untuk berbenah.

Bukan berarti orang baik tidak dibutuhkan dalam dunia kerja. Bagaimanapun, setiap orang tentu butuh rekan kerja yang kooperatif, responsif, serta senang membantu. Masalahnya adalah jika kata “baik” dipakai untuk menggambarkan sifat yang terlalu mudah berkorban, tak berani membela diri, atau tak mampu menolak. Bila Anda terlalu lama mendapat predikat “baik” di kantor, berikut beberapa tips untuk mengubahnya.

1. Buat Batasan
Orang yang terlalu baik biasanya jarang berkata tidak. Padahal, ada perbedaan besar antara membantu untuk bekerja sama dan terlalu berkorban. Bila Anda terbiasa untuk mengiyakan setiap permintaan, meski Anda sendiri punya setumpuk pekerjaan, orang lain berpotensi untuk mencari keuntungan dari kebaikan hati Anda. Oleh karena itu, mulailah menetapkan batasan. Boleh saja membantu pekerjaan rekan kerja, tetapi hanya bila tugas utama Anda telah selesai.

2. Bicaralah
Bila di kepala Anda banyak muncul ide-ide cerdas, sampaikanlah saat rapat. Jangan takut untuk bicara, apalagi bila Anda hanya berani menyampaikannya kepada rekan sekerja. Bisa-bisa ide brilian Anda akan dicuri dan diklaim sebagai miliknya. Buang jauh-jauh rasa malu. Biasakan untuk ikut berkontribusi dalam rapat dan sampaikan masukan yang berbobot, lama-lama orang lain akan menghargai Anda meskipun ide Anda tidak dipakai sekalipun.

3. Terbuka
Saat memeriksa proposal yang baru dikerjakan oleh anak buah, Anda mendapati banyak kesalahan dan kekurangan. Namun, alih-alih minta diperbaiki, Anda malah mengoreksinya sendiri. Bila Anda segan untuk mengoreksi pekerjaan bawahan, bagaimana dia bisa belajar dari kesalahannya? Pilihlah kata-kata yang tepat saat memberi masukan atau menegur bawahan tanpa harus kasar dan mematikan potensinya.

4. Jangan Mudah Berempati
Salah satu sebab mengapa orang baik diserahi banyak pekerjaan adalah karena mereka terlalu mudah jatuh kasihan. Mungkin Anda tak tega melihat rekan Anda stres dan panik menyelesaikan tugas-tugasnya lalu dengan mudahnya Anda menawarkan bantuan. Akan lebih bijaksana bila Anda membantunya dengan cara menjadi pendengar yang baik dan memberikan saran yang memotivasi. Bagaimanapun Anda punya tanggung jawab pada tugas-tugas Anda sendiri.

5. Bicara Ringkas
Kuasailah keterampilan berkomunikasi saat bicara dengan atasan atau rekan kerja. Biasakan untuk bicara dengan efisien dan terarah. Hindari bicara bertele-tele untuk menyampaikan suatu instruksi atau pendapat. Jangan takut orang lain tak akan mengerti ucapan Anda. Bila Anda yang tidak jelas mereka pasti akan meminta konfirmasi.

(Rahmat Saepulloh/ kc)
kutip http://www.karir-up.com/2008/08/jangan-mau-dibilang-karyawan-baik/

Selasa, 04 November 2008

Sebuah situs ancam bunuh SBY, Yusuf Kalla dan Para Pejabat Tinggi

Sore ini ku capek banget, seharian muter-muter bareng teman kerjaku enjel, yang selalu setia menemani kemana aku pergi. Wajar...acara off air Radio Menara tinggal 2 minggu lagi. Sesampai di kantor kurang lebih jam 6 sore, ku langsung menuju ruang komputer. Iseng-iseng ku buka email,....betapa terkejutnya aku ketika melihat kiriman email baru dari Judit Cristy tentang ancaman buat SBY , Yusuf Kalla serta para pejabat tinggi yang terkait hukuman mati Amrozi cs. Sementara soal kejelasannya masih dalam tahap penyelidikan. Adapun kiriman emailnya sebagai berikut:

http://nasional. vivanews. com/news/ read/7160- sebuah_situs_ ancam_bunuh_ sby

VIVAnews- Di tengah simpang siurnya pelaksanaan eksekusi Amrozi cs, muncul satu situs berisi ancaman pembunuhan atas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta para pejabat tinggi Republik Indonesia yang terkait putusan hukuman mati itu.

Situs sederhana itu beralamat di www.foznawarabbilka kbah.com, berisi pesan dalam tiga bahasa, Indonesia, Arab dan Inggris antara lain menyerukan “perang” dan mengajak “kaum mukminin dan khususnya kaum mujahidin” melakukan pembunuhan atas sejumlah individu yang terlibat dalam eksekusi.

Seruan itu berbentuk surat pernyataan dalam bahasa Indonesia yang terdiri atas delapan butir pernyataan . Di bagian akhir, dibubuhkan tiga nama terpidana mati, Mukhlas, Imam Samudra, dan Amrozi.

Pada butir keempat, tertulis : “Kepada saudara kami kaum mukminim khususnya kaum Mujahidin dimanapun berada, wajib atas kalian menyatakan perang dan membunuh individu-individu yang terlibat eksekusi ini, seperti SBY&J. Kalla, Andi Matalata, Hendarman Supandji, A.H. Ritonga, seluruh hakim dan jaksa kaum Musyrikin hindu, kafirin Kristen dan munafiqin serta tim eksekutor budak-budak kafir Amerika dan sebagainya.”

Surat ancaman itu sendiri dibuat tanggal 03 Syaban 1429/ 5 Agustus 2008 di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan.

Pada halaman kedua, setelah halaman surat pernyataan berbahasa Indonesia itu, terdapat dua halaman lain berisi seruan bernada sama. Dua halaman itu, masing-masing ditulis tangan dalam bahasa Arab dan Inggris, dan diberi label “original”. Pada kedua versi surat terdapat tanda tangan Mukhlas, Imam Samudra dan Amrozi.

Belum diketahui apakah surat itu benar dibuat oleh ketiga terpidana mati. Tetapi, dari dokumen yang dimiliki VIVAnews, goresan tangan surat berbahasa Inggris itu terlihat mirip dengan tulisan tangan Imam Samudra alias Abdul Aziz dalam beberapa suratnya.

Seperti diketahui, Amrozi cs terbukti bersalah melakukan pengeboman di Bali tanggal 12 Oktober 2002. Mereka meledakkan bom secara beruntun di Paddy’s Café dan Sari Bar di Jalan Legian, Kuta, Bali. Akibatnya, 202 orang tak berdosa tewas; 88 orang di antaranya adalah warga negara Australia.

Senin, 18 Agustus 2008

MUI Berencana Haramkan Merokok




Hari ini ku lelah n pengen tidur, tapi semua itu ku tahan, mengingat masih banyak tugas yang harus diselesaikan. Biasa....lagi punya gawe besar di bulan September, oktober 2008 serta diawal bulan Januari 2009. Pagi meeting progam, siangnya acara off air untuk bulan Oktober, sorenya lagi jumpa pers di Art Center Denpasar. Rencana mau nggak dateng, tapi apalah daya demi menjaga pertemanan dan tugas kantor ku ikuti jumpa pers, hehe..dari pada kena semprot boss.

Jumpa pers kuikuti dengan semangat, mengingat bintang tamunya cangcuters. Kurang lebih satu jam acara jumpa pers. wooow kaget luar biasa saat qu lihat jam tangan menungjukkan jam 5 sore. "wahhh aqu terlambat". Langsung kutancap sepeda motor dengan kecepatan 90 km.

Sesampai di kantor qu langsung di depan internet cari bahan informasi untuk siaran. Saat qu buka www.okezone.com ada sebuah artikel yang menarik untuk di komentari. Judulnya "MUI Berencana Haramkan Merokok".

Rokok termasuk salah satu jenis narkoba, karena itu
Majelis Ulama Indonesia (MUI) berpikir, perlunya menetapkan
bahwa merokok itu
hukumnya haram.

Hal tersebut disampaikan Ketua MUI Amidhan dalam jumpa pers
mengenai fatwa MUI terhadap merokok di Gedung MUI, Jalan
Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2008).

Amidhan menambahkan, kesepakatan sementara MUI menyetujui anak
dilarang merokok karena merusak masa depan.

"MUI menyetujui anak dilarang merokok karena merusak masa
depan. MUI juga melarang iklan rokok yang melibatkan anak dan
sekolah," kata Amidhan.

Tidak hanya Ketua MUI yang menanggapi mengenai bahaya merokok,
Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi atau yang akrab
disapa Kak Seto itu pun mengimbau hal serupa.

"Kami melarang industri rokok untuk menggunakan keterlibatan
anak dan remaja pada iklan rokok," imbaunya.

Menurutnya, perilaku merokok disebabkan karena dibentuk oleh
industri rokok yang tidak mendidik melalui iklan-iklan. Selain
itu, peraturan daerah (Perda) merokok di Jakarta tidak efektif
karena tidak menyentuh
aspek emosi.

"Diperlukannya penciptaan syair dan lagu untuk anak tentang
bahaya merokok. Anak-anak terlantar menjadi korban terbanyak
merokok karena untuk mengalihkan segala penderitaan mereka,"

Setelah selesai baca qu diam, apa benar aturan ini bisa dijalankan di Indonesia. Kita tahu bersama banyak ulama dan cendekianwan muslim yang juga perokok, terutama di kalangan ulama Nahdhiyyin (NU), anda tahu KH. Musthafa Bisri (Gusmus), Saefullah Yusuf (Gus Ipul). Di masa KH Agus Salim mungkin belum terlihat secara medik dampak merokok bagi kesehatan seseorang, nukan saja si perokok tetapi juga orang yang ada sekitarnya. Mengapa MUI memberikan fatwa haram merokok, karena Islam sangat melindungi keselamatan jiwa seseorang dari bahaya, kemudharatan, ketidak-manfaatan, yang menjadikan manusia terjebak lingkaran kesia-siaan. Kalau merokok bisa menyebabkan kesehatan tubuh terancam, apalagi merugikan juga bagi orang lain, maka Islam perlu menjawab persoalan ini dengan fatwa ulama. Intinya untuk melindungi manusia itu sendiri.
Islam melarang keras minuman khamar, termasuk pil koplo, pil gedhek, dan narkotika yang menjadikan manusia tak sadarkan diri sebagai manusia. Bahan-bahan itu merusak akal dan jiwa manusia, maka Islam perlu mengaturnya dengan mengharamkannya.
Merokok saat ini tidak saja dikonsumis oleh orang dewasa, tetapi juga sudah menjadi konsumsi anak-anak remaja, usia prosuktif, bahkan anak usia SD sudah bisa menghisap rokok. Ini amat berbahaya bagi masa depan anak itu dan juga tentunya generasi bangsa ini.
Kalau soal cukai rokok yang memberi sumbangan signifikan bagi kas negara. Saya menjawab, Pemerintah harus lebih melindungi jiwa raga warga negaranya ketimbang uang, buat apa kaya raya materi namun generasi bangsa tidak bermutu. Perlu ada pengaturan rokok agar tidak mudah dikonsumsi oleh anak-anak usia produktif, iklan produk rokok harus diperketat penayangannya tidak mudah dilihat oleh anak-anak remaja usia produktif.
Iklan produk rokok mungkin bisa disetarakan dengan iklan produk obat vitalitas suami-sisteri. Tidak semua orang bisa membeli rokok, jelas batasan usia orang yang dapat membeli rokok.
Mengatur merokok di tempat tertentu seperti di DKI Jakarta, Surabaya dan tempat-tempat lain belum efektif berjalan, masih banyak orang-orang yang merokok di semabarang tempat. Namun Perda itu bukan tidak baik, kita tetap mendukung Perda itu agar ditegakkan. Namun perlu didukung juga oleh istitusi lain dalam skala makro agar rokok tidak menjadi masalah besar bangsa ini. Kita khawatir rokok akan juga memberi sumbangan masalah, sama seperti penyalahgunaan obat-obat terlarang. Pemerintah dan masyarakat perlu mengantisipasi sedini mungkin.
Pemerintah dan kalangan agamawan perlu membimbing masyarakat dan ummatnya agar bersikap dan bertindak cerdas, bisa menimbang untung rugi dari apa yang dia lakukan, tidak saja nikmat sesaat, tapi menyimpan penyakit di depan. Dan saya pikir dengan keluarnya fatwa MUI tentang haram merokok serta keinginan pemerintah untuk mengatur rokok bagi masyarakat bukti mereka sedang menjalankan tugas dan amanahnya (memimpin) kita.

Penghargaan AJI-UNICEF 2008

Buat teman-teman yang hobby berkarya dalam bidang jurnalistik n pengen dapet hadiah besar, buruan buat karya kamu sekeren mungkin. Kali ini Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations Children's Fund (UNICEF) menyelenggarakan ‘Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak’

Tahun 2008, AJI-UNICEF kembali menyelenggarakan ‘Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak’. Penghargaan ini pertama kali diberikan pada 2006, ketika itu hanya untuk kategori jurnalis media cetak. Namun, sejak 2007 kriteria peserta diperluas sehingga jurnalis on line, radio dan televisi juga dapat mengikuti. Tahun ini total hadiah yang diberikan sebesar Rp 66 juta. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya jurnalistik yang berbobot dan berperspektif anak.

Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal anak ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena pemberitaan tentang anak dianggap kurang layak jual? Pada kebijakan media, peliputan tentang anak ditempatkan pada ranking kesekian.

Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia , mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap sebagai isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki daya jual. Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) mengatakan, pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam setiap edisi. Sebanyak 54 jurnalis (40,90%) mengaku medianya jarang atau kadang-kadang saja memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis (22,72%) menyatakan medianya hampir memuat permasalahan anak setiap edisi terbit. Sedangkan sebanyak 6 jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak pernah memuat permasalahan anak.

Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong AJI-UNICEF untuk memberikan “Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak”.

Ketentuan

1. Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang anak.

2. Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi di seluruh Indonesia dapat mengikuti perlombaan ini.

3. Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media massa (bukan media internal).

4. Setiap peserta bisa mengajukan maksimal tiga karya.

5. Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada periode antara 26 Oktober 2007 –7 Oktober 2008

6. Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 9 Oktober 2008

7. Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya orisinal. Jadi bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial.

8. Ralat, jika ada, harus disertakan.

9. Karya belum pernah memenangi lomba jurnalistik.

10. Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.

11. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

12. Untuk karya media cetak, peserta harus mengirim kliping beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus mengirim karyanya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs beritanya. Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari redaktur media online yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah dimuat di media tersebut.

13. Untuk karya media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk CD (MP3 atau WAV). Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari pimpinan (Pemimpin redaksi) yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah disiarkan di radio tersebut. Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya.

14. Untuk karya media televisi, peserta harus mengirimkan karyanya dalam bentuk VCD / DVD (MPEG atau AVI) dengan mencantumkan nama dan asal media di kepingan VCD / VCD . Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya.

15. Sponsor hadiah oleh Mayora dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta. Masing-masing sebesar Rp 10 juta (pemenang 1 per kategori), Rp 7 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 5 juta (pemenang III per kategori)

16. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420.

Dewan Juri
1.Dewan Juri Kategori Cetak
a. Lina Sofiani (UNICEF)
b. Willy Pramudya (AJI)
c. Ninuk Mardiana Pambudy (Kompas)
d. Irwanto (Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta)

2.Dewan Juri Kategori TV
a. Iwan Hasan (UNICEF)
b. Eddy Suprapto (AJI)
c. Don Bosco (KPI)
d. Bobbi Guntarto (Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak)

3. Dewan Juri Kategori Radio
a. Kendartanti Subroto (UNICEF)
b. Heru Hendratmoko (AJI)
c. Arya Gunawan (UNESCO)
d. Arist Merdeka Sirait (Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak

Sukses selalu n moga berhasil....amin

Sabtu, 16 Agustus 2008

LAPINDO AWARD




Mata ini ngantuk banget......anehnya ku nggak bisa tidur, meski udah qu paksa. Ya udah, kuputuskan tuk bangun. Kakiku melangkah ke ruang internet. Iseng-iseng buka email dari pada nggak bisa tidur.
Setelah ku buka emailku, weleh...weleh....hari ini laris manis. Banyak banget yang kirim email. Ada satu email yang ku suka yaitu pendapat dari abang Subagyo SH. Emailnya seperti ini: Romo Frans Magniz Suseno menolak menerima Bakrie Award. Sekarang ada tokoh yg menerima Bakrie Award dg pernyataan tdk mau sok suci. Apakah itu menyindir Romo Magniz sok suci? Yg jelas, lebih baik sok suci yg benar suci, dibandingkan sok kotor dan memang kotor. Tapi kesucian seseoran ada di kedalaman samudera yg tampak pada bagaimana perilakunya. Kapan2 korban lapindo bisa bikin Lumpur Award. Nominatornya jelas yg berjasa menggedor dan membuka pintu rahasia alam sehingga lumpur menyembur dan tumpah-ruah menggenangi nasib puluhan ribu rakyat kecil yg tak tahu kekayaan di dalam buminya yg diambil orang. amin.

Menurut teman-teman apakah para pemimpin kita pada sok suci, atau sok kotor tapi memang kotor hehe...hehe...pening...pening jadinya???///???.

Kamis, 14 Agustus 2008

Lomba Blog Remaja 2008

Logo Lomba Blog Remaja Kisara 2008

Bangkitkan Eksistansi Remaja

Rangkaian
Hari Remaja Internasional (12 Agustus )
Hari AIDS Sedunia ( 1 Desember )

Tema : “Bangkitkan Eksistensi Remaja”
Tujuan :
o Meningkatkan penggunaan blog sebagai media sosialisasi dan informasi remaja
o Meningkatkan partisipasi remaja dengan kepedulian remaja terhadap isu remaja
o Meningkatkan jaringan dan volume partner remaja Kisara

Ketentuan isi blog: Blog harus berisi tentang artikel seputar remaja.
Sub Tema :
o Kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja
o Narkoba
o HIV dan AIDS
o Kepedulian remaja akan lingkungan
o Kepedulian remaja akan kemanusiaan

Persyaratan pendaftaran peserta lomba:
Usia Peserta 10- 24 tahun.
Tidak termasuk staff inti Kisara.
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 12 Agustus 2008 dan ditutup hingga tanggal 12 September 2008.
Mengisi form pendaftaran biodata peserta.
Bloghosting yang digunakan adalah Blog yang access friendly (mudah diakes) seperti contohnya wordpress, blogger/blogspot, sejenisnya atau hosting & domain sendiri. (pilih salah satu)
Peserta tidak harus membuat blog baru bagi yang sudah memiliki. Gunakan blog yang sudah ada untuk diikutserakan dalam lomba.
Wajib memasang banner/badge lomba blog di halaman utama blog (sidebar) .



Adapun script badge lomba blog sebagai berikut, klik disini.
Peserta dapat memasang Banner/badge “Sahabat Kisara” di blognya.



Adapun script badge “Sahabat Kisara” sebagai berikut, klik disini.
Peserta Wajib memberikan URL untuk setiap postingan blog yang dilombakan.
(contoh : www.websitesaya.com/artikelremaja.html)
Penjurian dilaksanakan pada tanggal 13 September – 30 November 2008.
Pengumuman pemenang : 1 Desember 2008.
Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

Kriteria penilaian:
o Isi artikel/blog
Artikel yang dimuat dalam blog minimal ada 3 artikel mengacu pada ketentuan panitia di atas.
o Pernak-pernik blog dan fungsi-fungsi kemudahan pengunjung.
Pernak-pernik blog yang dimaksud adalah penataan widget (wordpress) atau page elements (blogspot) pada sidebar yang mendukung isi blog dan memiliki fungsionalitas tinggi dalam membentuk citra blog. Pemilihan themes, layout dan design sebagai penilaian tambahan.
o Orisinalitas
Seluruh karya yang dimuat dalam blog adalah hasil karya sendiri. Jika ada pengutipan wajib mencantumkan sumber kutipan atau backlink. Berlaku untuk teks dan gambar (statis dan animasi). Bila ternyata keseluruhan isi artikel adalah hasil kopi dari blog atau web lain, panitia dan juri dengan tegas mendiskualifikasi peserta.

Sasaran peserta : Remaja.

Partner :
o Bali Bloger community (BBC) ; Juri dan sosialisasi
o Bluebrainer ; Sosialisasi dan pemuatan artikel
o Balebengong.net ; sosialisasi dan pemuatan artikel
o Bali Fm ; on air activities
o 28SIGN.com ; badges design dan technical support
o Bali Youth Foundation: dukungan kegiatan

Juri :
o Anton Muhajir : Balebengong.net
o Putu Hendra Brawijaya Putra (Saylow) : Bali Blogger Community
o dr. Okanegara : Bali Youth Foundation

Hadiah Lomba :
o JUARA I : Uang Tunai Rp.1.500.000,- + award
o JUARA II : Uang Tunai Rp.1.000.000,- + award
o JUARA III : Uang Tunai Rp. 500.000,- + award
o JUARA FAVORIT : Uang Tunai Rp.500.000,- + Kaos + award + Domain dan Hosting selama setahun.

Keterangan Tambahan:
Selain penilaian akan blog, juga akan diadakan kegiatan on air. Sebuah acara baru berjudul “Blog On the Air” akan diluncurkan berkat kerjasama dengan BaliFM. Beberapa postingan yang menarik secara selektif akan ditampilkan langsung (penulis blognya) atau tidak langsung (jika penulis blog di luar akses radio) untuk membahas postingnya on air di radio setiap minggunya.
Daftarkan Blog Sekarang!

Mohon supportnya dengan ikut serta menyebarkan informasi Lomba Blog Remaja ini dengan memasang Badge Lomba diatas pada blog anda atau melalui media lainnya.

Untuk informasi silahkan hubungi KISARA.

Selamat Hari Remaja. Salam Remaja.

Sahabat Kisara

Blog Kisara

Lomba Blog Remaja

Logo Lomba Blog Remaja Kisara 2008

Minggu, 03 Agustus 2008

Waspada psikopat berkeliaran di sekitar kita

Beberapa hari belakang media gencar dengan pemberitaan Feri Idham Henyansah alias Ryan (30), jagal manusia asal Jombang Jawa Timur. Berkat keberaniannya itu ia mendadak menjadi bahan perbincangan di mana-mana. Ada yang bilang ia gila, terdesak butuh uang, homosexsual, dan psikopat. Berbagai argument selalu diungkapkan ketika beberapa media cetak dan televisI menjadikan headline news dalam pemberitaan. Jika kita telaah dalam teori media, informasi seputar Ryan menjadi bahan konsumtif masyarakat. Dimana mana masyarakat selalu ingin tahu perkembangan selanjutnya. Mulai dari hukuman apa yang pantas, apa memang dia gila, dan sebagainya. Kata –kata itulah yang selama ini selalu ditemui ketika ada beberapa komunitas yang memperbincankan tentang Ryan.

Dilain hal saya sempat tertegun dan kaget ketika ada media yang menginformasikan bahwa Ryan adalah Psikopat. Untuk kebenarannya masih dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut. Namun dengan kejadian ini saya berfikir, apakah dilingkungan kita sudah terbebas orang-orang psikopat. Ketika saya mencoba bertanya pada beberapa teman di kantor, semua hanya tertegun dan diam.

Karena penasaran, akhirnya ku coba membuka situs di internet tentang psikopat. Sangat mengejutkan hasilnya, dan sungguh diluar dugaan. Dengan kondisi tercengang mata tak berkedip memandang layar monitor, terpampang jelas situs media yang berjudul “Psikopat bertebaran di mana-mana”, Oh my good…????? , astagfirwahhaladhim …..ku istigfar sejenak di dalam hati. Setelah sedikit tenang saya mencoba melanjutkan membaca artikel tersebut, mengingat rasa penasaran masih menyelimuti.

Dimulai dari Dr. John Clarke, yang bertahun-tahun menjadi psikolog kriminal, dia sadar ada sejumlah psikopat di jutaan kantor di seluruh dunia.

"Saya sedang menyampaikan kuliah psikologi kejahatan dan memberikan daftar ciri psikopat. Saat selesai, seorang perempuan menghampiri dan berkata `anda baru saja menggambarkan bos saya`," katanya kepada Kantor Berita Jerman (DPA).

Clarke menemukan bahwa psikopat tidak hanya ada di penjara, di ruang sidang pengadilan, atau pada kisah "thriller". Psikopat, baik laki-laki maupun perempuan, sedang berencana licik di tempat kerja, di seluruh dunia.

Penelitian menyatakan bahwa satu persen populasi orang dewasa yang bekerja adalah psikopat di tempat kerjanya. Psikopat seperti itu ada di kantor besar maupun kecil, dia ada di ruang rapat dewan maupun di lantai-lantai toko.

Di sanalah, menurut Clarke, mereka bersembunyi; lewat berbohong, mencurangi, mencuri, memanipulasi, mengorbankan dan menghancurkan para rekan kerja, serta kesemuanya tanpa rasa salah maupun penyesalan. Lebih buruk lagi, ia menilai, mereka yang disebut organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis, di mana kezaliman dan nafsu mereka tidak saja mereka salah-artikan sebagai ambisi dan keterampilan memimpin, namun juga sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi, bonus dan kenaikan upah.

"Ambil contoh iklan lowongan kerja. Iklan itu, misalnya, menyebut `anda tahu anda adalah yang terbaik, anda mampu mempengaruhi orang, apapun akan anda lakukan untuk memenangkan organisasi`. Ini jenis pernyataan yang menarik bagi banyak orang, teristimewa lagi untuk psikopat," katanya.

Ia menimpali, "Organisasi yang memasang iklan seperti ini, secara tidak langsung mengundang psikopat untuk melamar kerja." Dalam wawancara rekrutmen, psikopat tampil mempersona sebagai orang yang cocok untuk lowongan itu.

"Mereka adalah pembicara yang sangat bagus dan kadang mengarang riwayat hidupnya, sehingga pewawancara terperdaya. Mereka terlihat mempersona, cerdas dan piawai, tapi jika anda sedikit saja gali lebih dalam, anda akan tahu seperti apa mereka sebenarnya," kata Clarke.

Psikopat tempat kerja akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kekuasaan, status dan upah yang mereka inginkan.

"Mereka berpikir layaknya psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras-kerasnya demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan korbannya secara psikologis," ujarnya.

Clarke yang bergelar doktor (PhD) di bidang psikologi dari "University of Sydney", Australia, adalah penulis buku "The Pocket Pscyho" yang belum lama terbit.

Buku itu adalah panduan sintas bagaimana melindungi diri dari psikopat organisasional.

Menurut Clarke, psikopat tempat kerja dapat diketahui dari pola perilaku dan ciri kepribadian di bawah ini:

1. Tanpa dosa. Psikopat tempat kerja tidak menyesali berapapun yang mereka jadikan korban, mereka tusuk dari belakang atau yang hasil kerjanya mereka curi.

2. Mempesona. Mereka adalah pembicara yang sangat bagus. Mereka lebih suka berhadapan empat mata dan menghindari rapat kelompok.

3. Manipulatif. Mereka membengkokkan sistem maupun aturan perusahaan untuk kepentingan sendiri. Mereka memangsa berbagai kelemahan orang, khususnya yang kurang percaya diri.

4. Parasitis. Mereka mencari penghargaan dari hasil kerja orang lain.

5. Pembohong yang patologis. Psikopat tempat kerja bukan pembohong ulung. Namun, jika mereka ketahuan, mereka dapat berdalih untuk menemukan selamat.

6. Tak menentu. Psikopat hanya punya emosi pokok (senang, sedih, marah). Pergantian antar emosi terjadi sangat cepat, semenit senang, semenit kemudian marah lalu semenit selanjutnya sedih.

Psikopat tempat kerja mencari pertemanan dengan orang yang punya kedudukan lebih tinggi agar dapat melindungi mereka.

Mereka akan merongrong sekaligus berteman dengan bos dan berusaha meniti kedudukan di perusahaan.

Mereka yang diincar psikopat akan menerima akibat yang menghancurkan.

"Mereka merampas keyakinan diri maupun rasa mampu seseorang. Mereka menghilangkan rasa percaya orang terhadap orang lain. Korban menjadi dingin, sinis, getir dan hampir tak mampu bekerja," ujarnya menegaskan.

Clarke mengatakan, ada dua senjata yang bisa dipakai untuk melindungi diri dari mereka yaitu: pendidikan dan kerjasama tim.

"Jika anda mendidik diri sendiri hingga tahu mengapa orang tersebut bertindak demikian, maka hal ini akan menghentikan siklus menyalahkan diri-sendiri dan rasa terasing dari korban," katanya.

Ia melanjutkan, "Hal kedua ialah membangun tim dan kerjasama tim. Anda harus berbicara kepada orang lain, dan mengatakan apa yang terjadi. Jika psikopat tidak dapat mengasingkan anda, maka mereka tidak dapat menghancurkan anda."

Dalam situasi di mana majikan tidak bertindak, maka Clarke menyarankan, korban sebaiknya pindah kerja. Mengapa? Oleh karena, korban tidak bisa mengubah seorang psikopat, dan proses rehabilitasi hanya akan memperparah mereka.

"Mereka tidak peduli. Mereka tidak berpikir dirinya adalah psikopat. Mereka tidak berpikir apa yang sedang dilakukan adalah salah. Mereka hanya berpikir dirinya pintar, dan jika semua orang secerdas mereka, semuanya pun akan melakukan hal serupa," katanya.

Akhirnya, Clarke pun berpesan: "Saat anda merehabilitasikan mereka, berarti anda mengajarkan keterampilan sosial kepada mereka, dan menunjukkan bagaimana cara berurusan secara pantas terhadap orang lain. Mereka akan menggunakan
keterampilan sosial itu untuk makin memanipulasi orang."

Setelah selesai membaca lagi-lagi saya diam. Subhanaallah laihaillah, Tuhan maha besar bebaskan diriku dari semua itu. Buat teman-teman yang baca Blog ini mungkin mulai saat ini mulai waspada dari orang –orang psikopat yang berkeliaran di sekeliling kita. Dan semoga pula kita semua bisa terbebas dari sifat psikopat.

Partai Pemilu 2009



Hari Rabu kemarin, tepatnya 9 juli 2008 telah tertata rapi peserta Parpol pemilu 2009 resmi diumumkan oleh KPU (KOmisi Pemilihan Umum) di Jakarta. Dari sekitar 34 PARPOL yang lulus verifikasi oleh KPU beberapa diantaranya adalah PARPOL baru yang notabene belum kita kenal, walaupun didalamnya mungkin terdapat beberapa tokoh yang tak asing lagi bagi kita. Seperti pendiri sekaligus ketua umum Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) H. Wiranto S.H (Capres dari Partai Golkar),dan PNBK yang di ketuai oleh Erros Djarot dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lama dengan PARPOL baru yang menghiasi Pemilu 2009 nanti. Selain itu ada yang menarik dalam pengumuman resmi KPU yaitu terdapat PARPOL lokal dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam salah satunya adalah PKNU (Partai Kebangkitan Nasional Ulama), selain itu masih ada 5 PARPOL lainnya yang berasal dari Provinsi tersebut. Berikut ini adalah nomor urut resmi PARPOL yang akan mengikuti PEMILU 2009:

1. Partai Hati Nurani Rakyat
2. Partai Karya Peduli Bangsa
3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
4. Partai Peduli Rakyat Nasional.
5. Partai Gerakan Indonesia Raya
6. Partai Barisan Nasional
7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
8. Partai Keadilan Sejahtera
9. Partai Amanat Nasional
10. Partai Perjuangan Indonesia Baru
11. Partai Kedaulatan
12. Partai Persatuan Daerah
13. Partai Kebangkitan Bangsa
14. Partai Pemuda Indonesia
15. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
16. Partai Demokrasi Pembaruan
17. Partai Karya Perjuangan
18. Partai Matahari Bangsa
19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia
20. Partai Demokrasi Kebangsaan
21. Partai Republika Nusantara
22. Partai Pelopor
23. Partai Golongan Karya
24. Partai Persatuan Pembangunan
25. Partai Damai Sejahtera
26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia
27. Partai Bulan Bintang
28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
29. Partai Bintang Reformasi
30. Partai Patriot
31. Partai Demokrat
32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia
33. Partai Indonesia Sejahtera
34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama.

Jika dilihat banyak sekali Partai baru (dengan wajah-wajah lama) yang akan berebut simpati rakyat dengan mengiming-imingkan janji perubahan lebih baik. Tak kurang dari 18 Partai baru yang akan bersaing dengan 16 Partai lama dalam Pemilu 2009 nanti. Rakyat seolah dibuat pusing dengan kehadiran Partai-Partai baru yang bisa dibilang hanya berganti baju tapi tidak berganti orang. Semoga saja rakyat dapat belajar dari kesalahan masa lalu dengan tidak memiih Partai yang jelas-jelas tidak berpihak kepada mereka. Setidaknya mereka dapat kritis dan selektif dalam memilih, karena pilihan rakyat adalah ciri kemajuan bangsa ini dalam berdemokrasi. Pilihan ada ditangan anda, gunakan hak anda sebagai warga negara yang baik dalam Pemilu nanti.
(Dari beberapa referensi media)

Senin, 28 Juli 2008

Pilkada Jatim Kemungkinan Dua Putaran

Berdasarkan penghitungan cepat (quick count) yang saya baca di beberapa harian pagi, tidak ada satupun pasangan calon gubernur/wakil gubernur Jatim mampu meraih mayoritas pendukung 30 persen, sehingga Pilgub di daerah tersebut dipastikan akan berlangsung dalam dua putaran.

Penghitungan cepat yang dilakukan Litbang Rabu, hingga pukul 17.25 WIB, perolehan suara masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tidak lebih dari 26 persen.

Pasangan Soekarwo-Syaifullah Yusuf mengumpulkan 25,53 persen, Khofifah Indar Parwansa-Mujiono 25,25 persen, Sutjipto-Ridwan Hisjam 22,18 persen, Soenaryo-Ali Maschan Musa 19,44 persen dan Achmady-Suhartono 7,57 persen.

Hasil tersebut diperoleh dari 397 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 400 sampel TPS, sedangkan jumlah pemilih sebanyak 188.912.

Sementara Peneliti Litbang Kompas yang juga penanggungjawab proyek penghitungan cepat Kompas, Bambang Setiawan mengatakan, setelah jumlah sampel yang masuk lebih dari 50 persen, biasanya konfigurasi perolehan suara tidak akan mengalami perubahan signifikan.

Karena itu, Pilgub Jatim yang diikuti lima pasangan calon tersebut kemungkinan besar akan terjadi dalam dua putaran.

Sementara itu Ketua KPUD Jatim Wahyudi Purnomo secara terpisah menyatakan, berbagai penghitungan yang dilakukan sejumlah lembaga tersebut terlalu dini untuk dicermati, meskipun diakuinya hasil sementara itu umumnya benar-benar terwujud hingga akhir perhitungan.

Jika melihat fenomena ini apakah mungkin rakyat Jatim bimbang memilih calon pemimpin atau gara-gara banyaknya yang golput. Dimana masyarakat malas untuk memilih dengan alasan cagub dan cawagub hanya sekedar mengobral janji dan bukti nol.(referensi dari beberapa media harian)

Selasa, 01 Juli 2008

Memilih Narkoba atau Mengibarkan bendera Merah Putih

Logo Lomba Blog Remaja Kisara 2008

Blog Kisara

Antisipasi dini akan bahaya narkoba harus mulai digalakkan, mengingat banmyaknya korban berjatuhan. Semua elemen dituntut ikut andil dalam upaya meredam penyalahgunaan narkoba. Bagaimana dengan pendidikan sekolah apakah memiliki peran penting untuk mengantisipasi?

Perkembangan penyalahgunaan narkoba di Indonesia umumnya dan Bali khususnya saat ini menunjukkan kecenderungan yang meningkat bahkan pada ambang yang sangat mengkhawatirkan. Angka yang terungkap oleh aparat kepolisian hanya merupakan fenomena gunung es yang tampak hanya di permukaan saja. Sedangkan kedalamannya tidak terukur dan memprihatinkan. Korbannya sebagian besar adalah generasi muda produktif penerus bangsa, terutama di kalangan pelajar SMA.
Berdasarkan data terbaru yang didapat dari kepolisian daerah Bali direktorat resersa narkoba Jl Wr Supratman no 7 Denpasar Bali 80233, mengungkapkan bahwa pada jajaran Januari 2007 hingga Mei 2008 Bali merupakan wilayah tertinggi penyalahgunaan dan penyebaran narkoba.

Sementara hasil dari penelitian BNN yang di kutip dari www.balipost.com mengungkapkan bahwa Selama tahun 2004, besaran biaya ekonomi dan sosial akibat penyalahgunaan narkoba di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 23,6 triliun. Dari jumlah itu, 78 persennya merupakan kontribusi biaya ekonomi. Biaya terbesar timbul dari konsumsi narkoba, sebanyak Rp 11,3 triliun.



Dalam penelitian itu disebutkan, biaya sosial dari penyalahgunaan narkoba pada tahun 2004 telah mencapai sekitar Rp 5 triliun. Kontribusi terbesar terhadap biaya untuk kriminalitas, terutama di tingkat keluarga. Hal itu diketahui dari survei terhadap siswa SMA, penyalahguna narkoba di masyarakat, di panti rehabilitasi, petugas kepolisian, mantan penyalahguna, serta keluarga penyalahguna.

Dan di tahun yang sama, besaran penyalahguna narkoba teratur-pakai dan pecandu di Indonesia diperkirakan telah mencapai sekitar 3,2 juta orang, atau setara dengan 1,5 persen jumlah penduduk. Komposisinya, 79 persen laki-laki dan 21 persen perempuan. Dari jumlah itu, 69 persennya adalah kelompok teratur pakai dan 31 persen pecandu. Ironisnya, lebih dari separuh dari kelompok pecandu (56 persen), atau sekitar 572 ribu orang merupakan penyalahguna narkoba suntik. Diantara para penyalahguna narkoba suntik itu, 400 ribu orang diperkirakan telah terinfeki Hepatitis B, 458 ribu orang terinfeksi Hepatitis C, dan 299 ribu orang telah terinfeksi HIV.

Sementara berdasarkan survei tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada tahun 2003, mengungkap sebaran penyalahgunaan narkoba per ibukota provinsi secara nasional. Hasilnya, ada tiga kota yang memiliki besaran persentase penyalaguna narkoba paling tinggi. Yakni Jakarta (23 persen), Medan (15 persen) dan Bandung (14 persen). Beberapa kota lain yang mengikuti diantaranya Medan (6,4 persen), Surabaya (6,3 persen), Maluku Utara (5,9 persen), Padang (5,5 persen), Kendari (5 persen), Banjarmasin (4,3 persen), Palu (8,4 persen), Yogyakarta (4,1 persen), dan Pontianak (4,1 persen).

Kenyataan itu juga diperkuat dengan hasil survei tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada pekerja formal dan informal di 15 provinsi tahun 2004. Kebiasaan merokok dan minum minuman keras disimpulkan sebagai perilaku awal yang biasanya menjadi pemicu orang mencoba narkoba. Sebanyak 94 dari 100 responden penyalahguna narkoba adalah perokok, sementara 91 dari 100 orang adalah peminum minuman keras. Sayang, penelitian terakhir ini tak mengikutsertakan Bali sebagai sasaran. Survei hanya dilakukan di Medan, Jambi, Palembang, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Palangkaraya, Makassar, Kendari, Manado, dan Mataram. (Komang Erviani / pernah dimuat di Media HIV/AIDS dan Narkoba KULKUL Edisi 10, November 2005).

Sementara dari pihak Polda Bali di wakili oleh Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban mengakui bahwa Bali saat ini menduduki posisi tertinggi dalam penyalahgunaan narkoba. “Berdasarkan data yang kami kumpulkan, Bali merupakan wilayah terbanyak pemakai narkoba. Sementara jika dari segi umur rata-rata golongan usia remaja, dan dari tingkat pendidikan SMA mendudukui posisi tertinggi. Hal ini disebabkan karena Bali merupakan tempat pariwisata dan transit dari berbagai negara dan daerah”, kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban di kantornya, Jalan WS Supratman, Denpasar, Senin (9/6/2008).

Dengan muka serius Humas Polda Bali Reniban panggilan akrabnya menjelaskan bahwa golongan usia remaja antara umur 15 -30 rawan akan penyalahgunaan narkoba. Lebih jelasnya bila dilihat pada tabel 1 tentang data pelaku berdasarkan usia/umur di bawah ini.

Tak lupa juga Ia menyarankan kepada seluruh media yang ada di Indonesia dapat memberikan informasi pendidikan Narkoba kepada para pelajar Indonesia, khususnya wilayah Bali. “Mengingat para pelajar yang banyak menjadi korban akan bahaya dari narkoba, saya berharap media dapat memberikan informasi pendidikan narkoba kepada pelajar”, ungkapnya dengan serius, dan sekali-kali terlihat senyum dibibirnya.
Hal yang sama juga dituturkan oleh koordinator Progam penanggulangan narkoba wilayah Bali, Elyas Pawelloi. “Perkembangan narkoba di Bali semakin mengganas dan korban paling banyak adalah para remaja dan pelajar SMA”, ungkap Elyas Pawelloi saat ditemui. “Ketika di tanya rata-rata mereka mengaku di ajak teman atau sekedar coba-coba”, ujarnya Menambahkan. “Sementara untuk jenis narkoba yang dikonsumsi adalah Psykotropika dalam bentuk sabu-sabu dan Jarum suntik”,tambahnya dengan memakai busana kemeja warna hitam.

Elyas Pawelloi, kelahiran Jakarta 29 Juli yang akrab di sapa Elyas menjelaskan dengan rinci bahwa saat ini telah terjadi trend penyimpangan penggunaan alat jarum suntik narkoba, yaitu pemakaian jarum suntik secara begantian dan sistem oral. Sistem oral adalah pemakaian narkoba bukan dengan cara di suntikkan pada lengan namun, dihisab lewat mulut. Penyimpangan ini tentunya sangat berbahaya pada pemakai dan jika teruskan akan berdampak buruk pada pemakai yaitu ketidaksadaran. Sementara pemakaian jarum suntik secara bergantian akan berdampak pada penularan virus HIV.
Guna mengantisipasi hal tersebut tim progam penanggulangan narkoba yang tergabung dalam KPA (Komisi Penanggulangan Aids) wilayah Bali bekerjasama dengan LSM memberikan pengetahuan dan penyuluhan bahaya dari penyalahgunaan narkoba, terutama dalam penggunaan jarum suntik secara bergantian. Adapun progam tersebut adalah perubahan Perilaku. Dimana progam ini mengajak para perjasu (sebutan bagi pemakai jarum suntik) menghentikan pemakain jarum suntik secara bergantian. Dan mengarahkan untuk memakai jarum suntik sendiri-sendiri, guna mengurangi dampak buruk penyebaran virus HIV.

Dan yang kedua, adalah subtitusi pemberian obat pengganti pada perjasu, agar pemakaian narkoba tidak dengan dilakkukan dengan cara oral, namun di minum. Demi tercapainya progam ini tim penanggulangan narkoba bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit yang ada di Bali. Tiap perjasu mendapatkan alat suntik dan obat pengganti secara gratis dan hanya membayar biaya registrasi. “kita disini tidak langsung meminta perjasu berhenti karena memang itu perlu waktu, namun kita mengajak untuk mengantisipasi agar dampak buruk tidak terjadi”, ujar suami Indira Yanti dengan semangat.



Sementara Dr Made Oka Negara, S.Ked pihak konseling penanggulangan narkoba yang tergabung dalam KPA (komisi penanggulanagn Aids Bali), juga mengakui bahwa para pelajar yang terikat dengan narkoba disebabkan oleh ajakn teman atau hanya sekedar coba-coba. “Mungkin selama ini banyak orang beranggapan bahwa broken home adalah penyebab utama atas pemakaian narkoba. Itu anggapan yang salah? Hasil survey di lapangan mengungkapkan bahwa 20% karena broken home, dan 80% sisanya merupakan faktor kepribadian, pergaulan, dan ajang coba-coba”, ungkap Dr Made Oka Negara, S.Ked, yang akrab di sapa Dr Oke.

“Ajakan teman inilah yang paling menyesatkankan, sebab mereka pada mulanya hanya sekedar coba-coba terima tawaran dari teman. Dan barang di dapat secara gratis. Namun lama kelamaan, jika si anak sudah mulai mengalami ketergantungan, pemberian barang secara gratis dihentikan dan di wajibkan untuk membeli”, ujar Dr Oka. “Rata-rata mereka mengaku pengen di bilang gaul oleh teman-temannya. Jadi saat ditawari mereka mau-mau aja”, tambahnya dengan geleng-geleng kepala.

Dengan busana kemeja warna hijau muda Dr Oke mengungkapkan, bahwa Narkoba merusak bio-psiko-sosial pemakainya, dan untuk menyembuhkan semua efek narkoba itu memerlukan waktu amat panjang. Kalau sampai tahap putus zat atau withdrawal syndrome saja, cukup dengan program detoksifikasi sekitar 10-14 hari. Tetapi, terapi rehabilitasinya yang panjang karena kecenderungan untuk menjadi pengguna lagi cukup tinggi, bisa sampai 90 persen. Kalau mempertimbangkan semua itu, seharusnya tak perlu ada kata “coba-coba” pada narkoba.

Peralihan dari coba-coba ke tingkat ketergantungan itu cepat sekali. Kalau ganja sekitar satu tahun, maka ecstasy hanya delapan-sembilan bulan, sabu lebih cepat lagi, sekitar empat-lima bulan. Heroin dan kokain lebih cepat lagi, hanya perlu beberapa hari atau minggu saja untuk sampai ke tingkat ketergantungan.
Sebagai zat yang amat kuat efek ketergantungannya, narkoba menyerang sistem saraf pusat seseorang. Ini mengakibatkan terganggunya sistem kesadaran, perubahan pola pikir, terganggunya sistem persepsi, dan terjadi perubahan hormon. Selain itu narkoba juga memberi efek psikologis, yaitu terganggunya sistem perasaan pemakainya. Korban akan berubah menjadi sosok yang ekstrem, artinya dia akan mudah sekali senang, atau sebaliknya mudah sekali tersinggung, sedih, atau cemas.



Pria kelahiran Bogor, 12 Maret 1975 di asrama Brimob mengaku sempat kaget ketika menangani seorang anak pemakai narkoba berumur 9 tahun. Kategori umur anak-anak yang seharusnya berkumpul dan bermain bersama teman-teman sebayanya. Namun kali ini ia harus mengalami sakit dan ketergantungan akan narkoba. Dengan suara agak sarau dan mata berkaca-kaca, putra pasangan Ketut Ridan dan Wayan Kertiasih menceritakan kliennya yang masih tergolong anak-anak. Ia mengaku sedih ketika melihat Doni bukan nama sebenarnya terlihat lemas dan loyo. “Ini membuktikan bahwa narkoba sudah mewabah ke tingkat anak-anak. Bocah yang seharusnya tertawa dan bergembira dengan masa kecilnya. Namun kali ini harus berjuang menghentikan ketergantungan akan narkoba”, kata Dr Oke yang pernah mencoba membuat album kaset kompilasi band, membuat video klip dan membuat film edukasi.

Dengan kejadian ini Dr Oke sangat berharap pada dunia pendidikan, terutama lingkup sekolah yang merupakan rumah kedua setelah keluarga. “kita ketahui bersama berdasarkan data di lapangan bahwa para pelajar merupakan korban tertinggi dari penyalahgunaan narkoba. Untuk itu sekolah diwajibkan memberikan informasi dan pengetahuan akan bahaya dari penyalahgunaan narkoba”, ujar Dr Oke menambahkan dengan serius. Dia juga berharap pada media yang ada, untuk selalu mendukung gerakan anti narkoba dengan memberikan informasi bahaya akan penggunaan narkoba di kalangan masyarakat dan pelajar khusunya.

Keinginan yang sama juga diungkapkan oleh ketua dewan pimpinan ketua Granat (gerakan nasional anti narkotika) wilayah provinsi Bali, Erfian Zufry Eddy, SE (12/6/2008) di kediamnya Jl Tukad Pakerisan No 116 Denpasar. Ia menuturkan bahwa media ikut andil dalam memerangi penyalahgunaan narkoba yang terjadi. Khususnya dikalangan pelajar sekolah yang merupakan korban tertinggi dari penyelahgunaan narkoba. Pelajar adalah calon penerus bangsa yang harus dibina dengan baik. Jika mereka rusak, masa depan negarapun bakal rusak. “untuk itu saya berharap selain pemerintah, LSM, dan lain sebagainya media juga ikut campur memberikan informasi narkoba kepada pelajar. Dengan begitu penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja pelajar bisa berkurang”, katanya dengan bersandarkan kursi sofa warna coklat tua.

Dengan duduk santai Erfian sapaan akrabnya, menuturkan bahwa para pelajar yang terjerat narkoba biasanya di sebabkan karena coba-coba ajakan teman. Inilah faktor yang terjadi di lapangan. Untuk itu kita harus memberikan pengetahuan kepada para pelajar dan menamkan semangat keberanian untuk berkata tidak untuk mencoba narkoba ketika ada ajakan dari teman. “Benteng diri harus diperkuat, itu merupakan kunci utama jika ingin bebas dan jauh dari narkoba”, ucapnya memberi saran dengan senyum.

Motif

Tren budaya gaul di kalangan remaja saat ini menjadi sorotan dari banyak pihak, mengingat pergaulan yang di jalani para remaja menjadi potret suram bagi kehidupan remaja itu sendiri. Salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba di lingkungan pelajar. Narkoba adalah momok yang menakutkan bagi siapapun, jadi nggak jika Presiden RI Bambang Yudhoyono menempatkan penyalahgunaan narkoba sebagai satu diantara 3 musuh besar negara saat ini.

Seorang pemuda dari Jakarta, tinggal di Bali kurang lebih 10 tahun mengaku mengkonsumsi narkoba. Aris (22) bukan nama sebenarnya, mengkonsusmsi narkoba jenis sabu-sabu. Dalam setiap harinya Ia mengeluarkan uang Rp 300.000 – Rp 600.000, untuk membeli narkoba jenis sabu-sabu. Menurutnya ia memakai narkoba sejak umur 13 tahun. Waktu itu ia masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Bermula dari ajakan teman untuk mencoba merokok, kemudian beralih ke ganja, shabu-shabu, dan sekarang beralih ke putaw. Putaw adalah jenis heroin kelas empat sampai enam. Putaw ini berbentuk serbuk kecil, tidak berbau dan mudah larut di dalm air. Pemakaiannya dengan cara dihisap atau disuntikkan ke dalam tubuh.

Ketika ditanya kenapa menggunakan narkoba, dengan tenang dan santai ia menjawab, “iseng and pengen gaul aja”, sebuah jawaban yang jujur dan sesungguhnya tejadi dikalangan remaja. “Waktu itu saya sangat bangga dan senang bisa mengkonsumsi narkoba, meski saya tahu dan sadar kalau narkoba itu nggak bagus buat kesehatan”, katanya saat di temui di rumah makan di daerah Kute. “Yang bikin saya senang adalah rasa pede dan percaya diri semakin meningkat”, tambahnya dengan menikmati makanan.
Cowok kulit putih kelahiran Jakarta dengan berat badan 42 kg mengaku sudah pernah mencoba segala jenis narkoba. Mulai dari ganja (cimenk, gele), ekstasi (speed, ineks), Shabu-shabu, putaw, heroin, dan morfin. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Aris (bukan nama aslinya) salah satu pelajar kelas 2 di salah satu SMA di Denpasar. Ia mulai konsumsi narkoba saat kelas satu. Waktu itu ia di ajak teman dugem disebuah club. Disanalah ia mulai mengkonsumsi narkoba. “Waktu itu saya sempat menolak, namun ketika melihat teman-teman pada ketawa dan happy banget, akhirnya saya terima tawaran mereka untuk mencoba”, ujarnya. “Dari situlah saya mengenal narkoba”, tambahnya menceritakan.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Feby, pelajar kelas1 di salah satu SMA Kute. Ia mengaku mememakai narkoba semenjak di ajak dugem ama teman. Awalnya menolak, namun karena malu dan nggak enak menolak terus akhirnya saya mau. “Itu pun hanya untuk menghargai dia aja”, katanya sambil menghisap rokok, dikediamannya.

Gadis kulit putih dan berambut panjang kelahiran Kute, 12 Mei 1990, mengaku sadar dan tahu banget, bahwa narkoba sangat berbahaya. Bahkan perasaan takut tertangkap polisi atau di marahin keluarga sempat menghantui fikirannya. “Saya takut ketahuan ama ortu dan polisi, bisa-bisa saya di penjara”, akunya dengan duduk santai diteras rumah dengan busana kaos warna pink gambar Doraemon.

Untuk mendapatkan dan membeli narkoba cewek berzodiac pisces ini cukup menjual barang-barang yang ada di kamar. “Bahkan kadang saya bohong sama ortu minta uang untuk keperluan sekolah, padahal saya gunakan untuk membeli ganja”, ucapnya dengan pelan, takut kedengaran sambil tertawa kecil.

Beda dengan Ucok siswa kelas 3 di salah satu SMA Kute juga, yang saat ini sedang menunggu kelulusan, mengaku terang-terangan memesan narkoba di depan orang tua. Bahkan kadang sempat meminjam handphone milik orang tua juga. “Saya sudah biasa memesan narkoba di depan orang tua. Mereka diam, kerena mereka nggak tahu dan kominikasi yang saya gunakan menggunakan bahasa istilah atau gaul yang hanya di mengerti anak muda”, ujarnya menceritakan di sebuah Cafe Denpasar.

Solusi

Remaja adalah calon generasi penerus yang akan menerima tongkat estafet kebangkitan umat. Jika remaja rusak, nasib bangsa pun akan rusak. Ini adalah sebuah pandangan sederhana akan masa depan bangsa RI kedepan nanti. Jika kita lihat saat ini pergaulan remaja yang mulai bebas dan nggak mau ikuti aturan merupakan gambaran jelas keadaan generasi penerus bangsa.

Maka, melihat hal tersebut tentunya kita bertanya, apa yang sudah kita lakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di negeri ini. Narkoba telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat. Penyalahgunaan narkoba telah merasuk sampai ke sekolah-sekolah dan menjadi lahan empuk bagi pengedar, tanpa memikirkan akibat buruk yang ditimbulkan. Pemulihan ini meliputi fisik, psikologis, sosial, spritual, pendidikan, vokasional, dan hukum.

Sejumlah upaya yang dilakukan untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba di antaranya pengurangan suplai dan pengurangan kebutuhan. Upaya pengurangan suplai adalah pemberantasan peredaran gelap narkoba. Sedangkan pengurangan kebutuhan adalah pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba.

Pencegahan penggunaan dan penyalahgunaan narkoba harus dilakukan sedini mungkin dan harus berkesinambungan. Pencegahan bukan semata-mata informasi mengenai bahaya narkoba, tetapi lebih menekankan pemberian keterampilan psikososial kepada anak untuk bersikap dan berperilaku positif, mengenai situasi penawaran atau ajakan, dan terampil menolak tawaran atau ajakan itu. Informasi mengenai bahaya narkoba kepada anak dan remaja tanpa ada usaha untuk mengubah perilakunya dengan memberikan keterampilan yang diperlukan, kurang bermanfaat. Bahkan, dikhawatirkan terjadi efek paradoksal, yaitu meningkatnya keingintahuan atau keinginan mencoba pada anak atau remaja.



Menurut Dr Made Oka Negara, S.Ked pihak konseling penanggulangan narkoba yang tergabung dalam KPA (komisi penanggulanagn Aids Bali) ada beberapa pendekatan yang menitikberatkan "bagaimana menjauhkan narkoba dari penggunaannya oleh masyarakat". Model medik dan kesehatan masyarakat menganggap penyalahgunaan narkoba merupakan penyakit menular yang berbahaya sehingga penanggulangannya pun harus mengikuti pemberantasan penyakit menular.

Model psikososial menempatkan individu sebagai unsur yang aktif dalam penyalahgunaan narkoba. Pencegahan dengan model ini lebih ditekankan pada faktor perilaku individu. Hal ini didasarkan pada perilaku seseorang yang bergantung pada dinamika lingkungannya dari segi perkembangan dan pendidikannya maupun dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Pencegahannya ditujukan pada perbaikan kondisi pendidikan atau lingkungan psikososialnya, seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pemberian informasi tentang narkoba dengan cara menakut-nakuti sangat tidak dianjurkan.
Model lain yang dikembangkan adalah model sosial budaya yang lebih menekankan lingkungan dan konteks sosial-budaya. Model ini menganggap penyalahgunaan narkoba sebagai salah satu perilaku yang menyimpang atau "tidak normal". Artinya, menyimpang dari norma sosial budaya yang berlaku, yang variabelnya ditentukan oleh kultur dan subkultur yang sangat kompleks. Sasaran pencegahannya, melakukan perbaikan kondisi sosial ekonomi lingkungan masyarakat dan pendidikan.“Untuk lingkungan pendidikan harus ada kegiatan tentang bahaya narkoba, mungkin bisa dalam bentuk pelajaran tambahan atau ekstrakulikuler yang mengikutsertakan sebuah media pendidikan”, kata Dr Oke, dengan senyum.

Sementara dalam lingkup pendidikan, kepala dinas Pendidikan propinsi Bali, Tia Kusuma Whardani SH.MM, mengaku prihatin banyaknya para pelajar khususnya SMA yang terjebak dalam penyalahgunan narkoba. Untuk ia dan jajarannya bekerja sama dengan pihak Polda dan KPA melakukan progam penyuluhan dan seminar di tiap sekolah. “Bahkan kita sarankan untuk mendirikan organisasi narkoba di setiap sekolah”, katanya disela-sela rapat pengumuman kelulusan SMA/SMA seBali (13/6/2008).

Dengan sekali-kali membetulkan kacamata di ruang rapat, Tia Kusuma Whardani SH.MM yang akrab di sapa Whardani menuturkan, selama ini pihak pendidikan telah melakukan banyak kegiatan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Pendidikan pencegahan ini merupakan pendidikan yang ditujukan kepada para pelajar yang punya risiko tinggi. Pendidikan bukan hanya mengajar atau memberikan informasi, tapi juga menyangkut sikap, nilai, keterampilan, serta aspek pengetahuan.

Pendidikan pencegahan di sekolah diharapkan bertujuan meningkatkan sikap dan perilaku positif yang dapat mencegah penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan perbuatan negatif lain, terampil menolak tekanan tawaran narkoba dan terlibat kekerasan, serta dapat berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan kekerasan. Ada beberapa jenis pendidikan pencegahan yang dapat diterapkan di sekolah maupun pada lingkungan pendidikan.

Pertama, latihan peningkatan percaya diri. Pemakaian narkoba dicegah dengan meningkatkan kompetensi sosial dan keberhasilan seseorang. Kompetensi sosial diartikan sebagai percaya diri, yaitu kemampuan untuk tidak menyetujui, menolak, mengajukan permintaan, dan untuk memulai percakapan. Keberhasilan seseorang diartikan sebagai kemampuan seseorang menampilkan perilakunya agar menghasilkan sesuatu dengan harapannya. Terkadang remaja bereksperimen dengan narkoba sebagai penolakan terhadap tuntutan keberhasilan dan kompetensi sosial.

Kedua, latihan keterampilan kognitif. Remaja cenderung bereksplorasi berbagai pilihan, serta mengambil risiko. Dalam latihan keterampilan kognitif dapat dilakukan hal-hal memberikan informasi yang tepat, sesuai dengan kebutuhan pribadinya, melatih remaja mengelola situasi sehari-hari melalui pendekatan pemecahan masalah dan curah pendapat, teknik "instruksi diri" guna melatih kendali diri atas perilaku mereka, melatih cara menyesuaikan diri terhadap stres, kecemasan, dan tekanan dengan teknik cognitive coping skills dan relaksasi, serta dengan mengembangkan keterampilan komunikasi siswa untuk meningkatkan percaya diri.

“Keputusan ada di tangan kita, memerangi narkoba atau “mengibarkan bendera putih”. Jika memilih memerangi Narkoba, tentu ada strategi yang harus digunakan. Penanggulangan narkoba dimulai dari unit yang paling kecil, yaitu diri kita sendiri. Tak hanya diri sendiri, keluarga punya peranan sangat penting juga, kemudian lingkungan sekitar hingga peran pemerintah dalam menentukan kebijakan”, ujar Whardani dengan serius disela-sela jam istirahat di kantor Depdiknas Propinsi.
Selain para pendidik di lingkup sekolah, peran orang tua juga sangat dibutuhkan. Orangtua adalah senjata paling efektif dalam menanggulangi Narkoba, Karena orangtua adalah guru dan teladan. Orangtua harus dapat menjalin hubungan komunikasi atau kasih yang efektif terhadap anaknya. Memberi semangat dan kasih sayang terutama pada saat menghadapi kesulitan, membantu menaikkan citra diri yang positif dan memberi contoh teladan yang baik kepada anak - anaknya.

Jero Herlina (55) warga Denpasar mengaku takut jika kedua putranya terkena ikut ikutan memakai narkoba. Untuk mengantisipasi ia aktif mengajak kedua putranya diskusi tentang bahaya narkoba. “Sejak kecil saya sudah biasakan diskusi santai dengan anak-anak tentang bahaya narkoba, puji syukur sampai saat ini mereka tidak mengkonsumsi narkoba”, katanya di kediaman jalan Imam Bonjol. “Kesedian Orangtua untuk mendiskusikanserta mendengarkan anak remaja Anda sangat penting untuk menimbulkan kepercayaan anak sehingga anak remaja bisa memulai mengembangkan harga diri, percaya bahwa mereka cerdas, berharga dan mampu membuat keputusan menyatakan " TIDAK " untuk mencoba Narkoba”, ujarnya menambahkan.