Rabu, 17 Desember 2008

Bahasa Jurnalistik Media On line

TIDAK ada perbedaan antara bahasa jurnalistik cetak dan jurnalistik online karena sama-sama “komunikasi tulisan” atau “bahasa tulis”. Dengan demikian, karakteristik dan prinsip penulisan bahasa jurnalistik cetak (suratkabar, majalah, buletin, dan lain-lain), antara lain hemat kata, ringkas, padat, jelas, logis, kalimatnya pendek-pendek, sederhana dan mudah dipahami, juga berlaku di media online.

Perbedaannya hanyalah soal tampilan atau mediumnya. Jurnalistik atau media online sifatnya virtual sedangkan jurnalistik cetak sajiannya tercetak (printed media).

Namun demikian, bahasa jurnalistik “tidak wajib” berlaku untuk blog atau situs pribadi. Pasalnya, blog adalah media komunikasi bersifat privat (pribadi) seperti buku harian (diary) yang lazim menggunakan bahasa tutur dengan gaya komunikasi antarpribadi (interpersonal communication).

Blog tidak terikat kaidah dan kode etik jurnalistik, kecuali jika blog itu dimaksudkan sebagai media massa (cybemedia, media online) yang memuat berita, artikel, dan feature layaknya media komersil.

“Kode etik blogger” sejauh ini mungkin hanyalah budi-pekerti atau akhlak pribadinya. Karena blog juga masuk wilayah media massa (komunikasi massa), sebaiknya kode etik jurnalistik juga diberlakukan kepada para blogger. Hal itu demi kepentingan blogger sendiri, yakni meningkatkan kredibilitas blognya, dan publik, perlindungan dari informasi salah dan sesat.

Karakter Media Online
Karakter media online sekaligus menjadi keunggulannya dibandingkan media lain antara lain sebagai berikut:

1. Mudah diakses (accessibility). Setiap orang, kapan dan di mana saja, dengan dapat mengakses media online.

2. Tahan lama. Media online bisa menerbitkan dan mengarsip artikel-artikel untuk dapat dilihat kapan saja.

3. Real time. Berita bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung. Karakter ini juga dimiliki media TV dan radio, namun kelebihan media online adalah mekanisme publikasi real time itu lebih leluasa, tanpa dibatasi periodisasi dan jadwal terbit atau jadwal siaran (program). Kapan dan di mana saja, maka wartawan media online mampu mempublikasikan berita.

4. Multimedia. Media online dapat menyajikan informasi lebih kaya ketimbang jurnalisme tradisional, yaitu bisa menggabungkan tulisan (script), gambar (grafis), dan suara (audio), bahkan audio-visual (film, video) dalam satu kesatuan.

5. Kaya informasi. Media online bisa menyiarkan informasi dalam jumlah banyak dalam waktu bersamaan dan sangat pendek. Pengelola media online sangat mungkin meng-upload atau posting informasi terbaru kapan saja dan sebanyak-banyaknya tanpa batasan halaman atau durasi.

Kekurangan Utama: Soal Kredibilitas
Media online adalah “ruang tanpa batas” yang dapat dimasuki siapa saja untuk mempublikasikan apa saja. Bahkan orang yang tidak berkompeten di bidang media/jurnalistik pun dapat membuat media online. Karena itu, kekurangan utama media online adalah soal kredibilitas.

Tegasnya, media online bisa diragukan bahkan tidak memiliki kredibilitas sama sekali, jika media itu dikelola oleh orang yang tidak memiliki kemampuan jurnalistik serta mengabaikan kaidah dan etika jurnalistik. Media konvensional, seperti suratkabar dan majalah, lebih dapat dipercaya karena ketaatan pada aturan baku jurnalistik.

Kekurangcermatan wartawan media online dalam menulis berita turut menurunkan kredibllitas media online. Kekurangcermatan itu bisa jadi dilatar kesadaran ia dapat melakukan koreksi kapan saja, bahkan menghapus berita itu juga kapan saja.
(sumber:berbagai media dan buku serta pengalaman)