Selasa, 06 Oktober 2009

ವರ್ತವಾನ್ Tuming

Media adalah tempat yang paling ok untuk melakukan segala ekspresi bagi kaum journalism. Bnayak hal yang harus di lakukan dengan mengikut sertakan intuisi. Kadang kala kita bergerak sesui dengan teori yang kita dapat dari bangku sekolah. Namun setelah berjalannya waktu kaum journalism akan semakin pawai dalam melakukan tugas sebagai seorang journalis. Namun selama ini jujur saya belum pernah menemukan sosok journalism sejati di dalam diri karyawamn media. Apakah ini tandanya bahwa para journalis bisa dibeli dengan uang. Jawabannya cuma satu yaitu tergantung personal masing-masing.

Nama media semakin terpuruk ketika banyak sekali beberapa oknum yang mengaku dari media dan selalu menyodorkan tangannya. artinya wartawan tuming "tukang minta-minta". Hal inilah yang merusak image media.

Tidak ada komentar: